Bakrie Telecom Yakin Bisnis CDMA Masih Menarik
Esia sendiri adalah satu dari empat operator di Indonesia yang bergerak di sektor CDMA.
Penulis: Eben Haezer Panca | Editor: Satwika Rumeksa
SURYA Online, SURABAYA – Berbeda dengan Telkom yang menganggap bisnis layanan telekomunikasi berbasis GSM lebih menarik ketimbang CDMA, PT Bakrie Telecom Tbk atau Esia masih yakin layanan CDMA masih memiliki potensi yang bagus di Indonesia.
Esia sendiri adalah satu dari empat operator di Indonesia yang bergerak di sektor CDMA.
Selain Esia dan Telkom Flexi, dua pemain lain yang masih bergerak di industri ini adalah Indosat (StarOne) dan SmartFren.
Berdasarkan publikasi perusahaan ayng disampaikan melalui situs resminya, jumlah pelanggan Esia pada akhir Desember 2012 tercatat sebanyak 11,6 juta, atau menurun dari tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 14,6 juta pelanggan.
Meski jumlah pelanggan berkurang, Chief Marketing Officer (CMO) PT Bakrie Telecom Tbk, Eka Anwar menyebutkan bahwa potensi bisnis CDMA masih menjanjikan.
Karenanya, untuk meningkatkan loyalitas pengguna, Esia mencoba untuk terus melakukan inovasi-inovasi layanan.
Strategi yang diusung Esia, antara lain adalah fokus pada program pemasaran yang dan produk yang menyesuaikan karakter masing-masing daerah yang menjadi pasar potensial dan menawarkan paket-paket bundling yang lebih menguntungkan pelanggan.
“Karakter pelanggan di tiap daerah berbeda,” kata Eka Anwar.
Peluncuran program-program yang sesuai karakter daerah ini salah satunya pernah diwujudkan Esia melalui peluncuran program Esia Mbois.
Pernah diberitakan sebelumnya, Program Esia Mbois diluncurkan pada Mei 2013 silam untuk membidik konsumen di Jatim.
Lewat layanan ini, mereka mengobral handset seharga Rp 99.000. Bila ditambah dengan starter pack Esia, maka harganya sedikit bertambah menjadi Rp 129.000.
“Istilah Mbois hanya ada di Jawa Timur saja jadi tidak mungkin diterapkan di daerah lain. Lewat program ini, pengguna Esia bisa telepon gratis ke seluruh operator. Syaratnya hanya melakukan pengisian pulsa sepuluh ribu dan mendaftar program Mbois,” sebut Chief Product Tariff and Customer Centric Management Esia, Adita Widyansari, kala itu.