Liga Super Indonesia (LSI)

Persipura Kesulitan Kalahkan Tim Amatir Assyabaab

Ini adalah bukti, kalau Assyabaab masih eksis, meski tahun ini tidak ikut kompetisi

Penulis: Aji Bramastra | Editor: Deddy Sukma
Persipura Kesulitan Kalahkan Tim Amatir Assyabaab - persipura.jpg
surya/erfan hazransyah
SURYA ONLINE, SURABAYA - ‘Menghilang’ dari Kompetisi Internal Kelas Utama tahun ini ternyata belum membuat Assyabaab kehilangan nama besar sebagai salah satu tim amatir terbaik di Surabaya.

Tim dari kawasan kampung Arab, Ampel, itu, memberi bukti dengan menyulitkan tim pelapis (reserve) Persipura Jayapura, saat kedua tim berujicoba di Stadion Gelora 10 November Surabaya, Kamis (29/11).

Dalam laga tersebut, Asyabaab sejatinya kalah 0-1 (0-0). Namun kalah satu gol dari salah satu raksasa Liga Super Indonesia (LSI), ditambah fakta bahwa lawan baru bisa mencetak gol ketika laga hampir usai, membuat Assyabaab berbangga.

“Kami ini tim amatir, sedangkan mereka berstatus sebagai tim elite LSI. Level kami jelas jauh, tetapi nyatanya kami bisa buat mereka kesulitan. Ini adalah bukti, kalau Assyabaab masih eksis, meski tahun ini tidak ikut kompetisi (Assyabaab diberhentikan dari Kompetisi PSSI Surabaya karena mogok bertanding di dua laga, Red),” ungkap Mohammad Barmen, tokoh Assyabaab.

Barmen juga mengingatkan, timnya sebetulnya bisa menahan imbang Persipura, andai wasit cermat dalam melihat pelanggaran. Menurutnya, timnya berhak atas sebuah tendangan penalti saat striker Assyabaab, Faisol Arifi, dijatuhkan di kotak penalti.

Dalam laga kemarin, Persipura menang lewat sundulan pemain mungil Persipura, Lukas Mandowen. Sepanjang laga, Persipura mendominasi penguasaan bola, namun kacaunya kerjasama antarlini membuat tim asuhan Jacksen F Tiago ini kerap kesulitan menembus pertahanan gerendel Assyabaab.

“Kami sadar kelas kami jauh dibanding mereka. Jadi, kami mainkan taktik Chelsea saat lawan Barcelona,” seloroh Barmen sambil tertawa.

Jacksen mengaku sengaja menurunkan tim reserve. Ia mengatakan, ingin memberi kesempatan lebih besar kepada para pelapis untuk merasakan sebuah laga full game.

“Ini adalah agenda uji coba terakhir kami di Jatim. Penting untuk melihat kualitas pemain cadangan kami, dan terbukti masih ada pekerjaan besar, karena perbedaan kualitas antara tim inti dan pelapis, ternyata besar juga,” ujar Jacksen. (Aji Bramastra/Harian Surya)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved