Liga Super Indonesia (LSI)

Jadwal Molor Bikin Anggaran Persegres Membengkak

Kalau mundur dua bulan atau lebih, ya tinggal kalikan saja berapa pengeluaran ekstra kami

Penulis: Aji Bramastra | Editor: Deddy Sukma
SURYA ONLINE, GRESIK - Tidak selamanya menyiapkan tim lebih awal mendatangkan manfaat positif. Persegres Gresik United merasakan hal tersebut. Setelah sempat gembira menjadi satu-satunya tim Jatim yang sudah 90 persen merampungkan pembentukan tim, kini hal itu malah menjadi senjata makan tuan buat Persegres.

Penyebabnya, apalagi kalau bukan molornya kick-off kompetisi Liga Super Indonesia (LSI). LSI, yang semula direncanakan start pada November 2012, ternyata baru berlangsung mulai Januari 2013, atau berbarengan dengan LPI, setelah pertemuan Joint Committee (JC).

Kabar ini langsung membuat Persegres kelimpungan. Program pemusatan latihan yang rencananya akan mereka gelar di Batu, harus kembali tertunda tanpa waktu pasti. “Sebetulnya program latihan yang saya buat sudah matang. Tetapi karena jadwal mundur lagi TC kami tunda,” ujar Suharno, pelatih Persegres, Kamis (27/9).

Selain menunda program pemusatan latihan, Persegres harus bersiap menghadapi masalah yang tidak kalah besar, yakni finansial. Ya, akibat molornya kompetisi, maka Persegres bersiap keluar uang yang tidak sedikit untuk membayar operasional pemain. Apalagi, tim asal kota pudak itu sudah melunasi 25 persen uang kontrak dari 22 orang pemain.

Manajer Keuangan Persegres, Abdul Hamid, mengatakan, setiap bulan, timnya harus mengeluarkan dana sekitar Rp 1 Miliar. “Kalau mundur dua bulan atau lebih, ya tinggal kalikan saja berapa pengeluaran ekstra kami,” ujar Hamid.

Sementara Suharno terpaksa menambal sulam program pemusatan latihan yang sudah direncanakannya. Salah satunya, dengan mencari lawan latih tanding dari tim lokal Gresik. Padahal, Manajer Thoriq Majiddanor mengaku bersiap mengajak Arema berujicoba bila pemusatan latihan jadi digelar di Batu.

“Saya harus berusaha mencarikan aktivitas pengganti, entah itu ikut turnamen atau uji coba dengan klub lokal. Yang jelas, anak-anak bisa jenuh bila hanya dengan latihan biasa,” ujar pria yang semasa bermain membela tim Galatama, Perkesa 78 ini. ***.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved