Arus Mudik
Bangsalsari dan Gumitir Jalur Bahaya di Jember
Pengemudi jangan terlena dengan jalur lurus, apalagi ditambah jalan yang enak. Karena jalur lurus biasanya pengemudi menancap gas.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Rudy Hartono
Jalur lurus berada di sepanjang Kecamatan Tanggul, Bangsalsari hingga Pecoro Kecamatan Rambipuji sepanjang kurang lebih 10 kilometer. Jalur lurus yang kerap memakan korban antara lain di Pecoro Kecamatan Rambipuji, sepanjang Kecamatan Bangsalsari dan Klatakan Kecamatan Tanggul.
"Pengemudi jangan terlena dengan jalur lurus, apalagi ditambah jalan yang enak. Karena jalur lurus biasanya pengemudi menancap gas. Faktor itulah yang kadang menyebabkan kecelakaan, kelalaian pengemudi," ujar
Jayadi. Apalagi di sepanjang jalur tersebut, imbuh Jayadi, padat permukiman penduduk sehingga banyak persimpangan, baik perempatan maupun pertigaan.
Sedangkan jalur yang berkelok berada di Gunung Gumitir Kecamatan Silo. Perbukitan itu menghubungkan Kabupaten Jember - Banyuwangi. Pemudik dari Bali dan Banyuwangi yang hendak menuju Jember dan kawasan barat setelah Jember dipastikan melintasi jalur ini.
Jalur ini berkelok dan naik turun. Karenanya di jalur tersebut kendaraan kerap merayap terutama kendaraan berat. "Belum lagi jalurnya sempit karena berada di kawasan hutan. Karenanya kami juga minta berhati-hati," lanjut Jayadi.
Berdasarkan evaluasi di Polres Jember, jalur di Bangsalsari dan Guming Gumitir merupakan jalur-jalur yang harus diwaspadai oleh pemudik.
Apalagi di tahun ini, jalur Bangsalsari saja telah menelan korban jiwa tidak sedikit yakni lebih dari 10 nyawa melayang.
Polres Jember telah melengkapi jalur yang berbahaya dengan sejumlah pos Operasi Ketupat Lebaran. Di Bangsalsari disediakan dua pos yang dilengkapi dengan tenaga kesehatan, takjil gratis juga peta lalu lintas.
Sedangkan untuk pos di Kecamatan Silo dilengkapi juga dengan alat berat untuk mengantisipasi adanya tanah longsor atau pohon tumbang di jalur Gunung Gumitir.