Olimpiade 2012

Tuntut Bonus, Petugas Kebersihan Mogok Massal

jangan lupa bahwa para pekerja kebersihan menerima upah sangat kecil untuk pekerjaan terkotor di London

Penulis: Deddy Sukma | Editor: Deddy Sukma
zoom-inlihat foto Tuntut Bonus, Petugas Kebersihan Mogok Massal
thisislondon
SURYA ONLINE, LONDON - Jasa petugas kebersihan selama Olimpiade 2012 kerap diabaikan. Ketika jutaan pemirsa dari seluruh dunia bersuka cita menyaksikan pesta olah raga multievent itu, para pekerja divisi low end itu kerap dilupakan. Sekarang mereka unjuk diri.

Mulai Kamis (9/8), ratusan petugas kebersihan yang dinaungi serikat pekerja Rail Maritime and Transport (RMT) London, melancarkan aksi mogok kerja untuk menuntut kejelasan atas pembayaran bonus mereka.

Mereka sepakat meninggalkan pekerjaan mereka setelah mencantumkan daftar hadir (absensi) di depan stasiun kereta api bawah tanah London (London Underground) dan beberapa tempat krusial di kota itu.

Aksi mogok untuk menuntut bonus ini ditujukan kepada Initial, pihak penyalur tenaga kerja yang menjadi rekanan MRT. Karena mereka merasa bahwa menerima kompensasi yang jauh dari ketentuan Upah Hidup Mininal London (London Living Wage).

“Ketika mata dunia mengarah ke London, Initial jangan melupakan bahwa para pekerja kebersihan menerima upah sangat kecil untuk pekerjaan terkotor di London,” kata Sekretaris Jenderal MRT, Bob Crow kepada Daily Star.

MRT tampaknya tidak mau dilimpahi tanggung jawab meski ikut mempercayakan penyaluran tenaga kerja itu kepada Initial.

“Para pekerja yang mogok itu berjasa menjaga kebersihan kota selama Olimpiade, namun dipaksa penyalurnya untuk menerima upah minim,” tambah Crow.

Para pekerja kebersihan itu bertugas membersihkan stasiun kereta api bawah tanah, menyirami taman-taman kota, memasang baliho, membantu para turis, membersihkan dan menyapu jalan dan memasang pagar taman.

Namun Initial tidak mau disalahkan. “Kami memberikan hak para pekerja itu sesuai standar London Living Wage per September 2010 yaitu 3 persen dan September 2011 sebesar 5 persen. Kalau meminta bonus, maka harus menunggu hasil review upah tahunan akhir tahun ini,” kata jubir Initial. star

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved