Kecelakaan Pesawat

16 Kantong Jenazah di RS Polri Sudah Dibuka

Sebanyak 16 kantong jenazah yang terkumpul di Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur, telah dibuka. Tim Disaster Victim Identification (DVI)

Editor: Heru Pramono
zoom-inlihat foto 16 Kantong Jenazah di RS Polri Sudah Dibuka
KOMPAS IMAGES/MUNDRI WINANTO
Petugas membawa jenazah korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 ke tenda Disaster Victim Identification (DVI) di RS Sukanto, Kramat Jati, Jakarta, Sabtu (12/5/2012).
SURYA Online, JAKARTA - Sebanyak 16 kantong jenazah yang terkumpul di Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur, telah dibuka. Tim Disaster Victim Identification (DVI) kemudian akan mengelompokkan isi kantong tersebut.

Hal itu disampaikan Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian yang juga Ketua Tim DVI Nasional Brigadir Jenderal (Pol) Musaddeq, Minggu (13/5/2012) di Jakarta. "Yang 16 sudah dibuka, lima kantong lagi malam ini," kata Mussadeq.

Ia menargetkan sebanyak 21 kantong jenazah yang terkumpul hingga saat ini bakal selesai dibuka malam ini. Malam ini juga, tim DVI melakukan identifikasi gigi geligi (odontologi forensik), dan patologi forensik. "Setelahnya, identifikasi DNA," tambah Musaddeq. Dia juga memastikan, proses identifikasi akan dilakukan secara profesional, transparan, akuntabel, dan independen.

Sejauh ini, sebanyak 21 kantong jenazah telah tiba di RS Polri. Tiga kantong di antaranya berisi barang-barang yang ditemukan di lokasi kejadian, seperti pakaian, perhiasan, kartu identitas, dan lainnya. "Sejak kemarin siang, DVI sudah bekerja, melaksanakan pemeriksaan kedokteran forensik, melaksanakan pengambilan sampling terhadap jenazah untuk dilakukan pemeriksaan DNA," kata Musaddeq.

Adapun tim forensik yang tergabung dengan DVI berasal dari tim Rusia pimpinan dokter Andrey Kovalev serta sejumlah pakar dari universitas-universitas di Indonesia. Rencananya, pada Selasa (15/5/2012), akan tiba ahli DNA Rusia, Pavel Inavov, yang membantu proses identifikasi jenazah korban.

"Langkah kami selanjutnya adalah melakukan pemeriksaan DNA terhadap jenazah. Ini yang kami sampaikan membutuhkan waktu, mudah-mudahan kami bisa menyelesaikan," kata Musaddeq.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved