Kemelut Terminal TOW
Minta Ditemui Walikota, Sopir Bus Tolak Asisten
Puluhan sopir bus dan perwakilan dari Perusahaan Otobus (PO) kembali mendatangi Balai Kota Surabaya, Senin (7/5/2012).
Dengan membawa delapan bus, mereka tumplek blek di Jalan Sedep Malam. Beda dengan pendemo pada umumnya yang membawa poster dan spanduk, mereka tidak membawa apa-apa. Tetapi hanya berteriak-teriak.
"Tolong pak, mengertilah maksud kami. Kami hanya mau ketemu bu wali, mohon kebijakannya ditinjau kembali, bukannya dibatalkan," tegas Iswahyudi, koordinator demo.
Setelah 30 menit, Asisten III Pemkot, M.Taswin dan Asisten IV bidang Kesra, Eko Haryanto, menemui pendemo. Namun, melihat kedatangan dua asisten walikota itu, pendemo justru langsung bereaksi keras. Mereka menolak bertemu asisten karena merasa aspirasi mereka saat demo Jumat (4/5) lalu ketika ditemui Asisten IV, tidak ada jawaban jelas.
"Kami tidak mau bertemu asisten, kami maunya bertemu bu wali angsung," teriak pendemo.
Iswahyudi mengatakan, tuntutan mereka sebenarnya tidak di luar batas
kemampuan manusia. Mereka hanya meminta TOW dibangunkan infrastruktur seperti ruang tunggu, toilet dan parkir.
"Di TOW itu kapasitasnya hanya 80 bus, itu sudah penuh. Sementara bus trayek Pantura itu jumlahnya 533 bus, kan itu jelas-jelas tidak muat. Makanya kami ingin bertemu walikota, 5 menit saja. Bu wali ndak perlu takut dengan kami," sambung Iswahyudi.