Kemelut Terminal TOW
Kru Bus Pantura Ajukan Tiga Tuntutan
Sopir bus dan perwakilan Perusahaan Otobus trayek Pantura menuntut tiga hal kepada Pemkot Surabaya sebagai syarat pindah TOW)
"Kami siap pindah ke TOW dengan catatan. Ada tiga hal yang harus dipenuhi," tegas Iswahyudi, perwakilan bus PO Wiji yang juga juru bicara awak sopir dan PO saat hearing dengan DPRD Surabaya, Jumat (4/5/2012).
Pemkot, tegas Iswahyudi harus membuat TOW menjadi terminal yang representatif. Untuk sekarang ini, mereka menilai TOW sama sekali belum layak untuk ditempati. "Kami juga minta jika pindah ke TOW, semuanya ya harus dipindah baik bus ekonomi dan bus malam juga Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP)," tegas Iswahyudi.
Tuntutan ketiga, mereka mendesak adanya angkutan yang stand by 24 jam untuk mengangkut penumpang dari TOW ke Surabaya. Ini untuk mengantisipasi agar penumpang yang tiba di TOW pada malam hari atau dini hari, tidak kelelaran karena tidak ada yang mengangkut mereka. "Karena akses Pantura 24 jam, maka harus ada akses untuk meneruskan penumpang dari TOW ke Surabaya juga selama 24 jam," sambung Iswahyudi.
Agus Santoso, anggota Komisi C yang menemui awak bus itu, seperti biasa mengatakan pihaknya tidak punya kewenangan untuk mengambil keputusan. Agus hanya menyebut akan menyampaikan aspirasi mereka ke pimpinan dewan dan juga walikota. "Jangan paksa saya buat keputusan. Lebih baik tunggu hasilnya. Karena memang di dewan ada mekanisme nya," tegas politisi Partai Demokrat ini.