Tampung Air dengan Talang
Penulis: Cak Sur |
Musim hujan dengan angin kencang seperti sekarang membuat tampias air makin deras. Air yang mengguyur akan menjadi masalah apabila alirannya mulai mengganggu tetangga. Jika itu terjadi, rumah perlu dipasangi talang, saluran air dari genting.
Fungsi talang untuk menyalurkan air hujan dari atap menuju ke tanah. Jika tidak dirancang dengan benar, air yang meluap akan merusak konstruksi lain, bahkan rumah akan bocor. Air hujan harus didistribusikan dengan baik ke tanah agar rumah tetap aman dan nyaman.
Umumnya ada dua jenis talang yang biasa disebut talang horizontal yang menampung air dari genting dan arahnya mendatang. Ada lagi talang vertikal yang menyalurkan air sampai ke tanah.
Talang horizontal terbuka, terletak di bibir penutup atap. Fungsinya adalah untuk menyalurkan air hujan agar sampai ke tanah dengan baik. Dengan kata lain, talang ini memastikan tidak terjadinya cipratan tanah akibat air hujan yang jatuh langsung dari permukaan bidang atap ke atas tanah. Sedangkan talang horizontal tersembunyi, adalah talang arah mendatar yang letaknya tersembunyi, sehingga tidak terlihat dari bawah atap. Talang jenis ini terletak di bibir atap, baik pada satu bidang atap maupun diantara dua bidang atap. Talang tersembunyi yang diantara dua bidang atap harus dapat menampung kapasitas air yang berasal dari dua bidang atap yang bertemu di sepanjang talang horizontal tersembunyi. Sehingga, kapasitas air yang dipindahkan talang ini berasal dari dua bidang atap. Karena alsan itulah pemakaian talang tersembunyi pada konstruksi atap kurang sesuai, karena berisiko bocor.
Talang horizontal terbuka biasanya menggunakan bahan seng aluminimum. Talang jenis ini memerlukan cangkuk besi. Sekarang tersedia talang PVC lengkap dengan cangkuk besi yang permukaan talang. Talang praktis ini tinggal dipasang di bibir permukaan atap dengan berbagai bentuk penampang.
Aliran air dari talang horizontal ini dialirkan menuju talang vertikal yang langsung mencapai tanah. Agar dapat berdiri kokoh, talang vertikal harus ditempelkan dengan cara diklem pada dinding. Selanjutnya pada ujung pipa vertikal ini dibuat lengkungan ke arah bak kontrol atau selokan terbuka. Ujung talang ini bisa berupa selokan terbuka karena yang disalurkan adalah air hujan yang tidak beracun, berbau, dan berwarna.
Talang hujan PVC banyak digunakan dengan pertimbangan murah dan mudah didapat. Kelemahan dari penggunaan talang PVC adalah pada daya tahan materialnya. PVC untuk penggunaan outdoor seperti itu dengan perubahan cuaca panas ke dingin dan sebaliknya akan menjadikannya kehilangan kelenturan sehingga berakhir dengan retak, berubah bentuk dan kusam. Untuk mengatasi hal tersebut harus dilakukan penggantian rutin setidak 1-2 tahun sekali.
Talang Sumber Bocor
Ukuran talang disesuaikan dengan debit air hujan. “Rumah tipe 50 dan 60 sudah cukup menggunakan talang kecil berukuran 4 inci,” kata Robertus yang biasa disapa Robby. Menurut artsitek ini, perumahan di kota umumnya justru tidak memasang talang pada rumah baru mereka. “Air hujan cukup dibuang langsung dari genting ke halaman depan dan halaman belakang,” tambahnya.
Pemasangan talang justru dikhawatirkan akan menjadi sumber kebocoran. Air hujan yang tidak mengalir dengan lancar akan menggenang di talang. Lama-lama, jika talang bocor, air merembes dan masuk ke rumah. Belum lagi sumbatan yang sering terjadi pada sambungan talang, yang mengakibatkan air meluap membasahi plafon dan dinding rumah.
Salah satu musuh talang adalah sampah yang jatuh ke atap atau sampah yang dibawa tikus. Daun yang berkumpul di lubang talang akan menutup jalannya air hujan dan menyebabkan air tergenang di talang. Luapan air yang tidak mampu ditampung berpotensi menimbulkan kebocoran atau rembesan air di dinding. Pencegahannya hanya satu, bersihkan talang dari daun atau plastik.
Lubang-lubang pembuangan yang arahnya vertikal, harus dipastikan dipasangi penutup berbentuk saringan. Ini untuk mencegah daun-daun atau benda kecil lain masuk ke dalam talang vertikal, yang akan menyumbat talang.
“Apa pun bentuk dan ukuran talang, yang harus diingat adalah turunnya air hujan harus di halaman sendiri dan bukan di lahan tetangga. Supaya air hujan tidak terbuang sia-sia sebaiknya juga membuat bak kontrol. Cukup dengan menggali tanah ukuran 30 cm x 30 cm dengan kedalaman 30 cm. Air hujan akan meresap ke tanah dan tidak langsung terbuang ke selokan,” tambah Robby.
Sekarang rumah sudah siap menghadapi hujan deras. Sesekali pastikan talang tetap kokoh dan dapat mengalirkan air dengan baik.
Berita Terkait