Hewan Berkantung Australia Berasal dari Amerika
Penulis: Satwika Rumeksa |
Karakteristik koala, kanguru, possum dan wombat atau sejenis beruang kecil di Australia memiliki gen yang sama dengan leluhurnya di Amerika, demikian hasil riset genetis yang dilakukan peneliti dari Jerman.
Sebuah tim dari Universitas Muenster berhasil menghimpun pohon keluarga dari hewan berkantung bedasarkan dari susunan DNA.
Dalam sebuah tulisan di jurnal Biologi di Perpustakaan Ilmiah Publik (PLoS), mereka menyatakan spesies hewan berkantung pindah dari Amerika ke Australia.
Berbeda dengan mamalia lain, hewan ini memiliki kantong yang bisa membawa anaknya di dalam kantong setelah dilahirkan.
Sama seperti spesies yang ada di Australia, keluarga ini termasuk hewan sejenis tupai di Amerika Utara dan Selatan dan juga spesies sejenis lainnya di negara Asia termasuk di Indonesia dan Papua Nugini.
"Saya rasa ini menjadi bukti yang cukup kuat kalau hipotesis mengengai migrasi tunggal ke Australia dan memiliki leluhur yang sama.'' kata Juergen Schmitz, salah seorang anggota tim.
Mengikuti jejak keluarga
Kelahiran kangguru bisa ditelusuri dari leluhur Amerika
Riset ini menjadi memungkinkan melalui rangkaian genom dari dua hewan berkantung yaitu tupai buntut pendek abu-abu (Monodelphis domestica) dari Amerika Selatan dan kanguru Australia (Macropus eugenii).
Ini adalah pecahan yang bisa disalin dan dimasukan kembali ke dalam DNA secara acak di satu waktu dalam sejarah evolusi binatang.
Mereka termasuk dalam kategori ''gen yang meloncat'' yang bisa menyebar informasi genetis.
Jika dua spesies membawa reproson yang sama tapi yang ketiga tidak, hal itu mengindikasikan kalau dua yang pertama saling berhubungan ketimbang mereka yang ketiga.
Kadang retroposon dimasukan ketengah spesies lain, dan lagi memberikan petunjuk penting dalam rangkaian evolusi keluarga hewan berkantung.
Dengan metode ini, mereka menunjukan bahwa tupai berkantung Amerika terpisah dari garis keluarga utama.
Dan dalam satu masa, sebuah spesies nenek moyang mereka migrasi ke Australia dan menciptakan ragam keluarga hewan berkantung lainnya yang terdapat di sana sekarang.
Kapan hal itu terjadi masih belum diketahui, karena analisis dari riset ini tidak menunjukan kapan waktu evolusi ini dimasukan.
"Mungkin sekitar 30-40 juta tahun lalu, tapi kami tidak bisa memastikannya karena gen yang melompat ini tidak bisa memberikan informasi waktu yang tepat,'' kata Dr Schmitz kepada BBC News.
"Sekarang terserah kepada orang lain, mungkin dari ahli paleontologi untuk mencari tahu kapan peristiwa itu terjadi''.
Secara keseluruhan sejarah hewan berkantung pada hakekatnya merupakan migrasi melingkar.
Spesies awal jenis Sinodelphys szalayi diketahui dari fosil berusia 125 juta tahun yang ditemukan di h.
Sesudah itu keluarga atau mungkin spesies tunggal menyeberang benua Gondwana yang sekarang disebut sebagai Amerika Selatan.
Keluarga hewan berkantung mulai menyebar sekitar 70-80 juta tahun lalu.
Setelah menyeberang ke Australia, kemudian mereka masuk ke utara ke kepulauan Indonesia dan nyaris kembali ke kampung halaman mereka di China.bbc