Pesawat Meledak, Pangdam Melompat, dan Selamat
Denpasar-Surya- Andaikata tidak sigap memencet tombol di kursi pelontar yang didudukinya, entah bagaimana nasib Panglima Daerah Militer (pangdam) IX/Udayana, Mayjen TNI Rachmat Budiyanto. Mayjen Rachmat kemarin nyaris celaka setelah pesawat latih jenis KT-1B Woong Bee yang ditumpanginya mengalami masalah teknis, jatuh dan meledak saat hendak menyentuh daratan, Kamis (24/6).
Saat itu, jenderal bintang dua itu sedang menumpang pesawat yang dipiloti Letkol (Pnb) Ramond Sinaga pada acara “Terbang Gembira” (Joy Flight) dalam rangka latihan Navigasi Jarak Jauh (NJJ) bagi calon instruktur penerbang TNI Angkatan Udara.
Joy Flight itu melibatkan empat pesawat KT-1B Woong Bee, yang hanya berisi dua orang, dan akan terbang di langit Pulau Bali.
Pesawat mulai lepas landas dari Pangkalan Udara (Lanud) Ngurah Rai, Bali, sekitar pukul 15.15 Wita (Waktu Indonesia Bagian Tengah) dengan formasi 1-3. Yakni satu pesawat berada di depan (captain leader), yang kebetulan adalah pesawat yang ditumpangi Mayjen Rachmat Budiyanto, dan di belakangnya tiga pesawat mengikuti.
Selain Mayjen Rachmat, tiga pejabat di provinsi Bali juga turut dalam penerbangan itu. Gubernur Bali I Made Mangku Pastika dan Kapolda Bali Irjen (Pol) Sutisna semula direncanakan akan ikut ambil bagian, Namun karena berhalangan, kedua “penggede” di Pulau Dewata itu urung mengudara pada sore itu.
Setelah terbang selama sekitar 15 menit sambil melihat-lihat Pulau Bali dari udara, rombongan terbang itu mulai mendarat. Karena berada di depan, pesawat buatan Korea Selatan (Korsel) yang ditumpangi Mayjen akan mendarat lebih dulu.
Tatkala roda pesawat nyaris menyentuh daratan, tiba-tiba muncul ledakan yang terdengar di bagian roda dan mengeluarkan asap. Diperkirakan ada gangguan teknis pada mesin pesawat.
"Saat fase pendaratan, kelihatan ada salah satu alat yang tidak dapat dinteraksikan," tutur Komandan Pangkalan Udara (Lanud) Ngurah Rai, Letkol (Pnb) Aldrin P. Mongan, dalam penjelasan kepada wartawan kemarin.
Akibatnya, pesawat berjalan miring dan terus melaju ke bawah. Khawatir pesawat meledak dan jatuh, Mayjen Rahmat Budiyanto dan Letkol Ramond Sinaga memencet tombol di kursi yang mereka duduki, dan kemudian kursi itu terlontar (eject) ke atas. Kanopi pesawat membuka secara otomatis seiring dengan pelontaran kursi.
Berkat kursi pelontar yang berparasut itu, Mayjen Rachmat Budiyanto dan Letkol Ramond akhirnya mendarat dengan selamat, sedangkan pesawat jatuh dan hancur di ujung landasan Lanud Ngurah Rai. Pesawat-pesawat lain mendarat dengan selamat. Tidak ada sama sekali korban lain, termasuk di darat.
KT-1B Woong Bee adalah pesawat latih yang buatan Korsel yang khusus untuk pelatihan penerbangan dasar. TNI AU menjadi pembeli pertama yang memesan pesawat ini pada tahun 2001.
Pesawat tersebut dibeli untuk menggantikan AS-202 "Bravo" yang telah dipakai sejak tahun 70-an.nant/rr/tribun/kcm/metrotv
Berita Terkait