Kilas Balik

Strategi Diplomatis Kopassus Hadapi Pasukan Hizbullah Bersenjata AK-47, Sukses Tanpa Baku Tembak

Strategi diplomatis kopassus ini terbukti ampuh saat menghadapi pasukan Hizbullah bersnejata AK-47

Reuters/Beawiharta
Ilustrasi Kopassus 

SURYA.co.id - Tak hanya ahli bertempur, prajurit Kopassus juga ahli menggunakan strategi diplomatis sehingga masalah bisa selesai tanpa perlu baku tembak

Dilansir dari buku "Kopassus Untuk Indonesia" karya Iwan Santosa dan E.A Kertanegara, strategi diplomatis kopassus ini terbukti ampuh saat menghadapi pasukan Hizbullah yang tengah memburu tentara Spanyol

Saat itu, sejumlah prajurit kopassus tengah dikirim sebagai pasukan perdamaian PBB

Cerita berawal saat pasukan Spanyol yang terdiri dari 10 panser dan 60 prajurit patroli mengambil dokumentasi kabel dalam saluran air, yang dicurigai sebagai kabel komunikasi milik Hizbullah.

Kopassus Sedang Melakukan Defile di HUT TNI 2012
Kopassus Sedang Melakukan Defile di HUT TNI 2012 (fidel ali/kompas.com)

Aksi para tentara Spanyol itu kepergok oleh pasukan Hizbullah

Hizbullah langsung mengerahkan 10 motor trail dan mobil bersenjata AK-47 serta anti Tank/ RPG untuk mengejar pasukan Spanyol.

Spontan pasukan Spanyol langsung lari ke pos tentara Lebanon, yang kebetulan ada prajurit Kopassus di sana.

Para tentara Spanyol itupun meminta bantuan kepada prajurit Kopassus yang saat itu tergabung dalam pasukan perdamaian PBB.

Ilustrasi: Anggota Kopassus mengikuti apel siaga menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, di Parkir Timur Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (16/10/2014)
Ilustrasi: Anggota Kopassus mengikuti apel siaga menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, di Parkir Timur Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (16/10/2014) (TRIBUNNEWS / HERUDIN)

Dansatgas pasukan Indonesia kemudian memerintahkan seorang perwira Kopassus untuk bertemu dengan tokoh Hizbullah.

Perwira tersebut diminta untuk berdialog dan menjernihkan suasana agar tak terjadi baku tembak

Pihak Hizbullah pun bersedia untuk menghindari konflik asalkan tentara Spanyol menyerahkan dokumentasi yang mereka dapatkan di saluran air. 

Pihak Hizbullah mengaku melakukan ini karena mereka menghormati tentara Indonesia.

Disaksikan tentara Indonesia, Hizbullah meminta memory card kamera pasukan Spanyol tersebut yang digunakan untuk mengambil dokumentasi saluran air tersebut.

Ilustrasi: TNI mengerahkan 142 Prajurit Kopassus untuk melaksanakan tugas menyelamatkan para pendaki yang masih terperangkap di atas Gunung Rinjani akibat longsor
Ilustrasi: TNI mengerahkan 142 Prajurit Kopassus untuk melaksanakan tugas menyelamatkan para pendaki yang masih terperangkap di atas Gunung Rinjani akibat longsor (TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI/Kolonel Sus Taibur Rahman)

Pasukan Spanyol akhirnya memberikan memory card mereka untuk menghindari terjadinya bentrokan

Pasukan Hizbullah yang sudah siap menenteng senjata AK-47 itu mengaku tak segan-segan melakukan kontak senjata dengan pasukan Spanyol.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved