Detik-detik Bule Belanda Dilaporkan Warga Karena Kumpul Kebo dan Lakukan Hal Tak Biasa ini di Bali

Seorang bule asal Belanda, Johannes Franciscus Peters (60) dilaporkan warga ke kantor Imigrasi Singaraja dan Mapolsek Kota Singaraja, Senin (8/4/2019)

Penulis: Arum Puspita | Editor: Iksan Fauzi
Net
Ilustrasi: Detik-detik Bule Belanda Dilaporkan Warga Karena Kumpul Kebo dan Lakukan Hal Tak Biasa ini di Bali 

Detik-detik bule Belanda dilaporkan warga karena kumpul kebo dan lakukan hal tak biasa ini di Bali.

SURYA.co.id - Seorang bule asal Belanda, Johannes Franciscus Peters (60) dilaporkan warga ke kantor Imigrasi Singaraja dan Mapolsek Kota Singaraja pada Senin (8/4/2019). 

Johannes dilaporkan karena dituding sering berbuat onar di sekitar tempat tinggalnya, di Perumahan Cempaka Residen Banjar Dinas Kawan, Desa Petandakan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.

Perbekel Desa Petandakan, Wayan Joni Arianto mengatakan, sejak Johannes Franciscus Peters tinggal di perumahan tersebut, ia sudah empat kali membuat keonaran dengan warga.

Atas adanya laporan itu diharapkan agar Peters, sapaan akrab  Johannes Franciscus Peters, segera angkat kaki dari desa tersebut.

Lebih lanjut, Wayan Joni menjelaskan keonaran yang dilakukan Peters, seperti  mengendarai motor dengan kecepatan tinggi disekitar perumahan.

Bahkan Putu Suriati, warga setempat pernah diancam menggunakan senjata api lantaran Peters tidak terima dirinya dituding mengendarai motor dalam kecepatan tinggi.

Potret Denny Muztica Sari, Libatkan Perasaan di Tiap Masakan

Klarifikasi Anak SMA yang Mengajak Hubungan Intim Pacar Deddy Corbuzier, Ngaku Bukan Dia yang Nulis

Beruntung kejadian itu berlangsung pada Mei 2018 lalu, diselesaikan secara kekeluargaan.

Kemudian sekitar dua bulan yang lalu, warga kembali melaporkan Peters dengan dugaan telah mencuri seekor anjing.

Perbekel Desa Petandakan Wayan Joni Arianto melaporkan Johannes Franciscus Peters, Senin (8/4/2019).
Perbekel Desa Petandakan Wayan Joni Arianto melaporkan Johannes Franciscus Peters, Senin (8/4/2019). (Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani)

Namun setelah ditelusuri oleh aparat desa di kediamannya, Peters berdalih jika anjing tersebut ingin dipelihara.

"Kemarin juga ada warga yang memutar musik padahal volumenya tidak terlalu keras, namun WNA ini marah-marah, rumah warga digedor. Bukan dengan warga kami saja, warga di Banyuning Selatan dan Desa Penglatan juga sering mengeluh jika WNA ini sering bikin onar," terang Joni.

Mengingat Peters sudah berulang kali membuat keonaran, warga di desa setempat sepakat membuat surat pernyatan yang ditanda tangani 10 kepala keluarga di desa setempat.

"Sepengetahuan kami Peters tidak bekerja. Dia ngontrak diperumahan itu, dan tinggal bersama seorang wanita asal Buleleng. Bisa dibilang mereka kumpul kebo lah. Perempuan itu sebagai penjaminnya.

Selama tinggal di desa ini, Peters memang telah melaporkan diri. Namun kalau sudah terlalu sering membuat keonaran, kami ingin agar pihak berwajib segera bertindak, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," tutupnya.

Kapolsek Kota Singaraja, Kompol Anak Agung Wiranata Kusuma mengaku akan segera menindaklanjuti laporan dari warga.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved