Pilpres 2019
Elektabilitas Terakhir Jokowi vs Prabowo dari 5 Hasil Survei Terbaru, Termasuk Roy Morgan Research
Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019 bakal diselenggarakan pada 17 April 2019. Artinya, masa depan pemimpin Indonesia ditentukan kurang dari 15 hari.
SURYA.co.id - Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019 bakal diselenggarakan pada 17 April 2019. Artinya, masa depan pemimpin Indonesia ditentukan kurang dari 15 hari.
Informasi elektabilitas terakhir Jokowi vs Prabowo berdasarkan hasil survei lima lembaga survei terakhir merilis menunjukkan Jokowi-Maruf masih unggul dua digit.
Dari lima lembaga survei tersebut, sebagian besar menunjukkan selisih elektabilitas terakhir Jokowi vs Prabowo menunjukkan angka selisih sekitar 11 persen hingga 18 persen.
Rilis lembaga survei terakhir dilakukan oleh lembaga riset berbasis Australia, Roy Morgan Poll. Lembaga ini mempublikasikan hasil survei Pilpres 2019, Selasa (2/4/2019).
Dalam rilis tersebut diketahui, suara Jokowi turun, sedangkan suara Prabowo naik sedikit.
Sebelum Roy Morgan Poll merilis hasil surveinya, sejumlah lembaga survei nasional juga merilis.
Berikut rangkuman lima hasil survei terbaru yang dirangkum tribun-timur.com (grup SURYA.co.id) :
1. LSI
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terbaru di Maret 2019 terkait elektabilitas pasangan capres dan cawapres.
Hasilnya dari survei pada 1200 responden dengan metode multistage random sampling, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin tetap menggungguli pasangan Prabowo-Sandiaga.
"Elektabilitas Maret 2019, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin sebesar 56,8 persen-63,2 persen. Prabowo Sunianto-Sandiaga Uno 36,8 persen-43,2 persen," ucap Peneliti LSI, Ardian Sopa saat merilis hasil survei di Kantor LSI, Jl Pemuda, Jakarta Timur, Selasa (2/4/2019).
"Pilpres 2019 mendekati garis finis, pasangan Jokowi-Maruf Amin unggul telak dibandingkan dengan pasangan Prabowo-Sandiaga," katanya.
Ardian Sopa menuturkan tampilan angka elektabilitas masing-masing capres dibuat dalam bentuk range elektabilitas, karena LSI telah memperhitungkan angka elektabilitas masing-masing capres dengan margin of error survei dan asumsi golput yang terjadi secara proporsional.
"Kalkulasi ini dilakukan karena pilpres tinggal 16 hari lagi. Diperlukan proyeksi elektabilitas dengan mempertimbangkan angka margin of error survei dan asumsi golput," ungkap Ardian Sopa.
Diketahui survei ini dibiayai sendiri oleh LSI Denny JA. Survei dilakukan di 34 provinsi di Indonesia dengan metode multistage random sampling.