Pilpres 2019
Survei Elektabilitas Terbaru Jokowi-Ma'ruf vs Prabowo-Sandi, Emak-Emak Pilih 01 Kaum Terpelajar 02
LSI Denny JA merilis hasil survei elektabilitas terbaru pasangan Jokowi-Maruf Amin vs Prabowo-Sandi. Sebesar 61 persen kaum Emak-Emak pilih 01.
LSI Denny JA merilis hasil survei elektabilitas terbaru pasangan Jokowi-Maruf Amin vs Prabowo-Sandi. Sebesar 61 persen kaum Emak-Emak pilih pasangan 01 ( Jokowi-Maruf Amin). Sedangkan kaum terpelajar mayoritas memilih Prabowo-Sandi.
SURYA.co.id | JAKARTA - LSI Denny JA merilis hasil survei elektabilitas terbaru pasangan Jokowi-Maruf Amin vs Prabowo-Sandi. Sebesar 61 persen kaum Emak-Emak pilih 01.
Selain melakukan survei kepada Emak-Emak, peneliti LSI Denny JA juga melakukan survei kepada kaum terpelajar dan wong cilik. Hasilnya bisa dilihat di berita ini.
Pihak LSI Denny JA melakukan survei pada 18-25 Februari 2019, dengan proses wawancara tatap muka kepada 1.200 responden.
Peneliti kemudian menanyakan pasangan calon mana yang akan dipilih oleh 50,0 persen responden yang tergolong sebagai Emak-Emak.
Dalam proses pengambilan data, selain wawancara, peneliti menggunakan simulasi surat suara.
• Rocky Gerung Blak-blakan Soal Penolakan vs Demokrasi, Ditolak di Tuban Jumpa Pers di Surabaya
Hasilnya, 61,0 persen menyatakan mendukung Jokowi-Maruf Amin. Sementara, 30,0 persen Emak-Emak mendukung pasangan nomor urut 02, Prabowo-Sandi.
Kemudian, ada 0,8 persen suara tidak sah dan 8,2 persen yang menyatakan rahasia atau tidak ingin menjawab.
"Jokowi-Maruf unggul dua kali lipat di kantong suara Emak-Emak," ujar peneliti LSI Denny JA, Ikrama Masloman dalam jumpa pers di Kantor LSI, Jakarta, Selasa (19/3/2019).
Menurut Ikram, hasil tracking survei pada Agustus 2018 hingga Februari 2019, keunggulan Jokowi-Maruf stabil rata-rata di atas 25 persen.
Penelitian ini menggunakan metode multistage random sampling, dengan melibatkan 1.200 responden.
Proses pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka dan menggunakan kuesioner.
Adapun margin of error dalam penelitian ini lebih kurang 2,9 persen.
Peneliti menggunakan dana corporate social responsibility (CSR) internal dalam penelitian.
Adapun, sumber dana tersebut berasal dari keuntungan jasa konsultan yang dilakukan di bidang politik.