Inspiratif
Cuma Lulusan SD, Orang Tua di Kalsel Ini Berhasil Menyekolahkan Anaknya hingga S2 di Amerika
Kisah keberhasilan Benny dan Aminah, orang tua asal Kalimantan Selatan ( Kalsel) yang mengantarkan anaknya bersekolah hingga lulus S2 di Amerika.
Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Iksan Fauzi
Orang Tua di Kalsel Berhasil Menyekolahkan Anaknya hingga S2 di Amerika, Padahal Cuma Lulusan SD
SURYA.co.id - Kisah Benny Wijaya (50) dan Siti Aminah (45), sepasang suami-istri asal Banjar Baru, Kallimantan Selatan ( Kalsel) berhasil mengantarkan anaknya mengenyam pendidikan hingga S2 di Amerika.
Sepasang suami istri itu memiliki dua anak. Dua-duanya lulus S2. Satu lulus S2 di Universitas Gadjah Mada ( UGM) dan satunya lulus S2 dari Michigan State University College of Law, Amerika Serikat.
Kisah keberhasilan kedua orang tua ini layak menjadi kisah inspiratif bagi orang tua lainnya.
Meski dalam kesederhanaan, pendampingan orang tua mampu mengubah kondisi dari keterbatasan menjadi kemungkinan untuk meraih kesempatan yang lebih tinggi.
Benny hanyalah lulusan SD di Banjar Baru, Kalimantan Selatan, dan kini bekerja sebagai sopir truk pasir.
Adapun Aminah hanya sempat mengenyam pendidikan sampai kelas II sekolah dasar di Situbondo, Jawa Timur.
Saat ini, Aminah membantu ekonomi keluarga dengan membuka warung nasi sederhana di beranda rumahnya di Desa Ketapang Daya, Madura, Jawa Timur.
• Komentar Pedas Fahri Hamzah Tanggapi Kasus Vlog Idiot Politisi Gerindra Ahmad Dhani : Sontoloyo !
• Diundang Forum PBB di New York, Wali Kota Risma Sampaikan Keberhasilan Surabaya terkait Hal ini
• Sosok Kahar Tjandra Jebolan Kopassus Pendiri Betadine, Sempat Dibujuk Komandannya Agar Tak Keluar
Dilansir dari forum Sahabat Keluarga, Aminah bercerita dirinya selalu menjaga komunikasi dengan guru anak-anaknya.
"Saya sering sengaja ketemu gurunya anak-anak untuk memantau perkembangan anak."
"Kalau nilai kurang, saya minta nasihat apa yang harus saya lakukan sebagai orangtua."
"Saya juga minta kalau ada kegiatan di sekolah, anak saya tolong diikutsertakan," ungkapnya.
Aminah juga selalu minta nomor telepon dan alamat gurunya untuk memantau kegiatan yang dilakukan anaknya di sekolah, tidak hanya saat anak duduk di bangku SD, tetapi juga sampai saat anak sudah di SMP dan SMA.
"Sebelum punya handphone, saya sengaja jalan kaki ke rumah gurunya untuk memastikan keberadaan anak-anak yang katanya waktu itu sedang kerja kelompok," tutur Aminah.
Lain lagi dengan Benny. Saat-saat dalam perjalanan di truk mengantar muatan pasir yang bisa berhari-hari, ia rajin menelepon keluarga, terutama anak-anak, untuk memastikan apa yang dilakukan mereka.