Berita Persebaya

Djajang Nurdjaman Pilih Rudy Eka Priyambada Sebagai Pelatih Fisik Persebaya Surabaya

Pelatih Persebaya Surabaya, Djajang Nurdjaman telah menunjuk Rudy Eka Priyambada menjadi pelatih fisik Persebaya Surabaya untuk musim kompetisi 2019

Penulis: Khairul Amin | Editor: Eben Haezer Panca
surabaya.tribunnews.com/habibur rohman
Rudy Eka Priyambada, pelatih fisik Persebaya Surabaya (paling depan), memimpin pemanasan para pemain Persebaya Surabaya, Kamis (10/1/2019). 

SURYA.co.id | SURABAYA - Pelatih Kepala Persebaya Surabaya, Djajang Nurdjaman telah menunjuk Rudy Eka Priyambada menjadi pelatih fisik Persebaya Surabaya untuk musim kompetisi 2019. 

Djanur, panggilan akrab Djajang Nurdjaman, mengatakan bahwa dirinya memilih Rudy Eka karena melihat sosok tersebut sebagai pelatih muda yang  potensial dan sarat pegalaman. Tidak hanya sebagai asisten pelatih, tapi juga sebagai pelatih kepala.

Terbukti, Rudy Eka pernah menjadi pelatih kepala Mitra Kukar (2014), Celebest Palu (2016), dan PS Tira (2018) namun hanya separuh musim.

Di sisi lain, saat ini Rudy Eka juga berada satu level dengan Djadjang Nurdjaman dalam kursus AFC Pro.

“Saya pikir, mudah-mudahan saya tidak salah merekrut Rudy, Rudy sama-sama kursus dengan Saya di AFC Pro. Sebagai anak muda, dia pelatih yang energik, pelatih yang terus menggali ilmu sepak bola modern, dan pengalaman dia cukup, sebagai pelatih kepala sudah pernah dia lakukan,” terang Djanur usai pimpin latihan perdana Persebaya, Kamis (10/1/2019) di Stadion Jenggolo, Sidoarjo.

Terlebih, ditambahkan Djanur, Rudy Eka sendiri mau menerima pinangan dirinya menjadi pelatih fisik Persebaya.

“Dia bersedia menjadi pelatih fisik di sini, kenapa tidak. Dia juga sebelumnya juga pernah menjadi pelatih fisik, artinya, bukan hal baru buat dia, dan tidak ada salahnya kalau saya bekerjasama dengan dia,” tambah pelatih 54 tahun tersebut.

Meski Rudy Eka sempat menjadi pelatih kepala di dua tahun terakhir, Djanur menegaskan bahwa di Persebaya, Rudy sebagai pelatih fisik, jadi pembagian tugasnya jelas.

“Ya seperti biasa, saya sebagai pelatih kepala, dia sebagai pelatih fisik, jadi pembagiannya jelas, dia menggarap fisik pemain,” terang mantan pelatih Persib tersebut.

Di sisi lain, Rudy Eka mau menerima tawaran Djanur, diakuinya karena faktor kedekatan. Selain itu, Rudy melihat Persebaya adalah tim yang bagus, juga miliki suporter yang fanatik, yaitu Bonek Mania.

“Coach Djanur tau saya selama kursus, mungkin saya bisa banyak bantu. Juga saya pikir Persebaya klub yang sangat profesional dari segi menegemen, apalagi dari segi suporter,” terang Rudy.

Sementara saat ditanya sebelumnya pernah menjadi head coach, Rudy Eka menegaskan bahwa ia tidak pernah gengsi menjadi pelatih fisik di Persebaya.

“Saya tidak pernah berpikir itu, umur saya masih 36, saya masih terus butuh pelajar lagi, kemarin menjadi pelatih kepala, itu waktu saya belajar, dan saya ingin terus belajar lagi, karena sebagai pelatih tidak ada kata stop untuk belajar,” tutupnya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved