Berita Entertainment

Aktor Torro Margens Meninggal Dunia, Begini Kondisinya Sebelum Mengembuskan Nafas Terakhir

Aktor antagonis Torro Margens meninggal dunia, Jumat (34/1/2019) pukul 00.45 WIB. Begini kondisi terakhirnya!

Editor: Musahadah
Tribun Image
Aktor Torro Margens dikabarkan meninggal dunia, Jumat (4/1/2019) dini hari. 

SURYA.CO.ID - Aktor antagonis Torro Margens meninggal dunia, Jumat (34/1/2019) pukul 00.45 WIB. 

Kabar meninggalnya Torro Margens ini diungkapkapkan anaknya, Toma melalui akun instagram @tomamargens.

"Minta maav atas semua kesalahan ayah @torromargens86 ya temen temen. Ayah jam 00:45 tadi udah tenang dalam tidurnya ga ngerasain sakit lagi. Maavin atas semua kesalahanya biar beliau tenang menuju sisiNya. Amiin..," tulis Toma.

Postingan Toma yang mengabarkan ayahnya, Torro Margens telah meninggal dunia, Jumat (4/1/2019).
Postingan Toma yang mengabarkan ayahnya, Torro Margens telah meninggal dunia, Jumat (4/1/2019). (instagram)

Melalui akun instagram tersebut, Toma membagikan kondisi terakhir Torro Margens sebelum meninggal dunia.

Torro Margens terlihat terbaring di kasur rumah sakit dengan alat medis yang terpasang di hampir sekujur tubuhnya.

Seorang tenaga medis juga terlihat sempat membantu pernapasan Torro Margens sebelum meninggal dunia.

Kondisi terakhir Torro Margens sebelum meninggal dunia.
Kondisi terakhir Torro Margens sebelum meninggal dunia. (instagram)

Torro Margens meninggal dunia di usia 68 tahun, meninggalkan seorang istri bernama Yustinawati dan 3 anak, Rangga, Tampan, Toma. 

Sebelumnya, aktor kelahiran Pemalang, 5 Juli 1950 ini sosoknya sangat terkenal di industri hiburan.

Semasa berkarir di dunia hiburan, sosok Torro Margens sangat identik dengan peran antagonisnya.

Aktor senior satu ini memang acapkali sering mendapat peran sebagai tokoh antagonis.

Sejumlah sinetron hingga film yang pernah diperankan oleh Torro Margens, yakni Tukang Bubur Naik Haji The Series, Love For Sale, Ruqyah hingga Perempuan-perempuan Liar.

Selain berkarir di dunia hiburan, Torro Margens juga sempat berkecimpung di dunia politik.

Torro Margens sempat maju sebagai calon wakil bupati (cawabup) Pemalang bersama Iman Santosa melalui jalur independen.

Kini jenazah Torro Margens berada di rumah duka perumaha Asri Villa, Jl. Bhineka Karya Keramat, blok V/4 no4, Kelurahan Keramat, Kecamatan Gunung Puyuh, Sukabumi.

Rencananya jenazah Torro Margens akan disemayamkan hari ini di Sukabumi, tapi belum diketahui waktu dan tempat pemakamannya.

Pihak keluarga juga belum menginformasikan penyebab meninggalnya Torro Margens di usia 68 tahun ini.

Bukan Nama Asli

Torro Margens Bukan Nama Asli

Nama Torro Margens bukanlah nama lahir almarhum.

Nama lahirnya adalah Sutoro Margono.

Lahir di Paduraksa, Pemalang, Jawa Tengah, 5 Juli 1950.

Semasa hidupnya, beliau adalah seorang aktor dan sutradara mulai era tahun 1970-an dan 1980-an. 

Torro Margens dikenal luas masyarakat, karena perannya yang acapkali berperan sebagai peran antagonis.

Di antara film, sebagai sutradara ia memakai aktor dan aktris seperti Barry Prima, Raja Emma, Kiki Fatmala, dan Ayu Azhari.

Judul Film

Berikut judul film pernah dibintangi dan disutradarai Torro Margens, antara lain:

Neraka Perempuan (1974),

Malam Pengantin (1975),

Ciuman Beracun (1976),

Antara Surga dan Neraka 1976),

Assoy (1977),

Sorga yang Hilang (1977),

Si Buta dari Gua Hantu (Duel di Kawah Bromo) (1977),

Goyang Sampai Tua (1978),

Sirkuit Cinta Margens (1978),

Akibat Godaan (1978),

Anna Maria (1979),

Kau dan Aku Sayang (You and I My Love) (1979), 

Sirkuit Kemelut (1980),

Aduh-aduh Mana Tahan (1980),

Anak-Anak Tak Beribu (1980),

Janjiku pada Dia (1980),

Gondoruwo (1981),

Bercanda dalam Duka (1981),

Perawan Rimba (1982),

Sorga Dunia di Pintu Neraka Bambang (1983),

Pelayan Gedongan (1983),

Ken Arok Ken Dedes (1983),

Bercinta dalam Badai (1984),

Preman (1985),

Menumpas Teroris (1986),

Yang Perkasa (1986),

Pernikahan Berdarah (1987),

Lukisan Berlumur Berdarah (1988),

Cinta Berdarah (1989),

Sepasang Mata Maut (1989),

Blok M (Bakal Lokasi Mejeng) (1990),

Prabu Anglingdarma (1990),

Prabu Anglingdarma II (1990).

Masih banyak lainnya hingga tahun 2018 berjudul Love for Sale. (nakita/tribun timur)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved