Berita Entertainment
Dejavu dalam Tsunami Selat Sunda, Kisah Kembaran Ifan Seventeen 1 Jam Jelang Tragedi
Dejavu adalah suatu keadaan seolah-olah Anda sudah pernah mengalami hal tersebut. Itu yang dialami kembaran Ifan Seventeen jelang tsunami.
SURYA.CO.ID - Dejavu adalah suatu keadaan di mana Anda merasa familiar dengan kondisi sekitar Anda.
Seolah-olah Anda sudah pernah mengalami hal tersebut dengan keadaan yang persis sama.
Padahal apa yang sedang Anda alami sekarang mungkin adalah pengalaman pertama Anda.
Itulah yang dialami kembaran vokalis band Seventeen Ifan Seventeen, Riedhan Fajarsyah, 1 jam sebelum tsunami menerjang Tanjung Lesung Beach Resort Banten, menewaskan ratusan orang termasuk istri Ifan Seventeen, Dylan Sahara.
Riedhan Fajarsyah mengaku familiar dengan kondisi sekitarnya dan merasa akan terjadi sesuatu yang mengancam jiwanya, bahkan dia sudah berpikir soal tsunami.
• INFO TERKINI Anak Krakatau - Dinding Gunung Terbelah Lalu Muncul Tsunami, Ini Kesaksian Puji
• Pasha Ungu Minta Maaf ke Ifan Seventeen Usai Nyanyikan Lagu Kemarin Seventeen Band di Singapura
• Kabar Sedih dari Ria Ricis, Malu-malu Akhirnya Ia Ungkapkan Sudah Putus
• Nasib ART Ashanty Saat Anang Hermansyah Sekeluarga Liburan ke Eropa, Sebut Rumah Mirip Kapal Pecah
Karena pikiran tsunami itu lah Reidhan kemudian pergi menuju tepian dan memandang laut.
Kembaran Ifan Seventeen tersebut bahkan sempat membuka peta untuk memastikan posisi dimana dirinya berada.
"Satu jam sebelum kejadian, saya sempat lihat ke laut. Lalu buka peta. Oh ini di selat Sunda berarti kalau Tsunami ini Selat Sunda," ungkapnya dalam program tayangan Selebrita Pagi Trans 7, Kamis (27/12/2018).

Setelah itu, Riedhan kembali menuju depan panggung untuk segera menyaksikan penampilan saudara kembarnya.
Tetapi pikiran Riedhan masih saja tak bisa lepas dari tsunami.
Ia pun memperhatikan dengan seksama posisi istrinya, Cynthia Wijaya, posisi sang anak, Dylan Sahara, dan juga Ifan Seventeen.
Karena Riedhan sudah memperkirakan jika saja tsunami terjadi, ia pun sudah mengincar posisi untuk menyelamatkan anaknya.
"Terus saya mengkhayal, kalau ada tsunami saya lihat posisi anak saya, posisi istri saya, saya lihat posisi Ifan, Dylan. Oh saya akan lari ke sini, bawa anak ke sini.
Pas lagi berpikir begitu, saya ditegur sama istri saya, "mikirin apa". Ternyata 15 menit setelah itu benar kejadian," ceritanya.

Tsunami menerjang Banten saat band Seventeen membawakan lagu keduanya.