Persebaya Surabaya
Rendi Irwan Ajak Bonek Hargai Pemain Persebaya Surabaya dan Bicara Video Viral Usai vs PSIS Semarang
Rendi Irwan Ajak Bonek Hargai Pemain Persebaya Surabaya dan Bicara Video Viral Usai vs PSIS Semarang
SURYA.co.id | SURABAYA - Rendi Irwan mengajak Bonek menghargai pemain Persebaya Surabaya yang sudah berjuang keras buat tim Green Force. Kapten Persebaya Surabaya itu kecewa ke Bonek dan mempersoalkan video viral usai Green Force vs PSIS Semarang, termasuk video penyemaran Andik Vermansah yang ada di tengah-tengah 50 ribu Bonek di Stadion Gelora Bung Tomo.
Melalui story akun Instagram-nya, Rendi Irwan mengungkapkan kekecewaanya kepada Bonek setelah Persebaya Surabaya vs PSIS Semarang.
Rendi Irwan merasa perjuangan dirinya dan seluruh skuat Green Force kurang dihargai sebagian Bonek.
”Kemenangan hari ini (Persebaya vs PSIS Semarang) gak ada artinya dengan video yang viral. Hargailah perjuangan pemain yang berjuang di lapangan. Jangan membuat opini buat perbandingan,” tuli Rendi di nsta Story-nya.
• Kapten Persebaya Surabaya Bicara Soal Video Viral Usai Laga Lawan PSIS Semarang: Saya Sangat Kecewa
• Rahmad Darmawan Bertangung Jawab Atas Degredasi Mitra Kukar ke Liga 2 Musim Depan
• FFI 2018, Film Marlina si Pembunuh Empat Babak Berhasil Sabet Tiga Penghargaan Bergengsi Ini
Video viral yang dimaksud Rendi adalah video Andik Vermansah. Pemain yang pernah membela Persebaya Surabaya dan dua klub Malaysia, Slangor FC dan Kedah FA itu terlihat berada di tribun Stadion Gelora Bung Tomo di laga Persebaya vs PSIS Semarang dengan mengenakan penutup wajah warna hitam dengan tulisan Bonek.
Dalam video yang cepat menyebar dan viral, Andik Vermansah mengenakan kaus warna hijau dan sepatu hitam. Dia juga membawa shall Persebaya dan ikut menyanyi 'Song For Pride Persbeaya'.
”Mohon maaf. Jujur, secara pribadi saya sangat kecewa. Saya merasa perjuangan teman-teman selama musim ini (Sabtu, 8/12/2018), terutama match terakhir kemarin tidak ada artinya. Yang seharusnya dirayakan dengan suka cita, jadi tidak mengenakkan,” kata Rendi yang dikutip Surya.co.id dari laman resmi klub.
Kekecewaan Rendi Irwan cukup beralasan. Pemain asal Sidoarjo ini merupakan kapten dan pemimpin pemain-pemain Persebaya Surabaya.
Ketika bus pemain Persebaya diserang oknum suporter Agustus lalu, dia pula yang paling terpukul karena saat kejadian tidak ada di lokasi.
Pemain yang membela Persebaya di era IPL itu pun tahu benar, betapa keras perjuangan untuk tetap menjadi bagian dari skuat Persebaya. Rendi dkk harus menunjukkan permainan terbaik. Bersaing secara sehat.
Semua berjuang bersama untuk kemenangan Persebaya dan akhirnya fins di posisi klima atau masuk papan atas Liga 1 2018.
”Saya berharap semua bisa melihat dan menghargai perjuangan seluruh pemain selama satu musim ini. Jangan tergiring opini publik yang bisa merugikan semuanya,” ajak Rendi.
”Tidak ada satu pun nama pemain yang lebih besar dari Persebaya. Pemain akan datang dan pergi, namun Persebaya harus tetap besar. Tanggung jawab kita bersama untuk menjaga kebesaran Persebaya,” ucap Rendi.
Sebelum kompetisi Liga 1 2018 berakhir, manajemen Persebaya Surabaya sudah berusha sekuat tenaga membuat Green Force jadi skuat tanggung. Pembahasan kontrak dan negosiasi pemain sudah mulai dilakukan.
Soal pemain asli Surabaya, saat ini skuat Persebaya sudah dipenuhi jebolan klub internal Green Force. Ada Rendi Irwan, Misbakus Solikin, Fandi Eko Utomo dan Rachmat Irianto merupakan produk asli kompetisi Internal Persebaya.