PSSI

Inilah Profil dan Biodata Vigit Waluyo yang Disebut di Mata Najwa Lakukan Pengaturan Skor Sepakbola

Inilah Profil dan Bio Data Vigit Waluyo yang Disebut di Mata Najwa Lakukan Pengaturan Skor

Editor: Fatkhul Alami
Surya/Tribunnews
Vigit Waluyo dan Gusti Randa 

SURYA.co.id | SURABAYA - Nama Vigit Waluyo kembali ramai diperbincangkan pencinta sepakbola Indonesia. Vigit Waluyo disebut-sebut menjadi aktor pengaturan sekor sepakbola di Indonesia dalam acara Mata Najwa yang disiarkan di Tran 7, Rabu (28/11/2018) malam.

Sebenarnya siapa Vigit Waluyo dan bagimana kiprahnya di sepakbola Indonesia hingga disebut di acara Mata Najwa sebagai orang yang sering mengatur skor pertandingan sepakbola Indonesia?

Informasi Surya.co.id dari berbagai sumber menyebutkan, Vigit Waluyo sejatinya merupakan sosok lawas yang sudah lama berkecimping dalam dunia sepakbola Indonesia. Sebelum disebut-sebut di acara Mata Najwa, nama Vigit Waluyo sudah banyak dikenal di dunia sepak bola nasional.

Kini Vigit Waluyo tercatat sebagai pemilik klub PS Mojokerto Putra (PSMP).

PS Mojokerto Putra (PSMP) sendiri bermain di Liga 2 2018. Sayang, kiprahnya hanya bisa lolos ke babak delapan kompetisi sepakbola kasta kedua di Indonesia ini.  

Darah sepakbola Vigit Waluyo mengalir dari sang ayahnya yang juga tokoh bola Indonesia, yakni HM Mislan.

HM Mislan merupakan pendiri klub Gelora Dewata Bali (era Galatama) di tahun 1980 an. 

Selain menjadi pendiri Gelora Dewata, HM Mislan juga pernah menjadi manajer Persebya Surabaya. Dia juga mendirikan klub internal anggota Persebaya Surabaya, Putra Gelora.

Tidak hanya itu, HM Mislan pernah menduduki kursi Ketua Umum  Yayasan Arema pada 1985/1986.

Kecintaan sepakbola yang dimiliki HM Mislan akhirnya mengalir ke sang anaknya, Vigit Waluyo.

Dia juga terlibat dan pernah memiliki beberpa klub sepakbola di Indonesia. Pernah tercatat sebagai manajer Persewangi Banyuwangi, PSIR Rembang, Persikubar Kutai Barat, Kalimantan Timur, dan Deltras Sidoarjo yang berkiprah di Liga Indonesia sebelum akhirnya degredasi.

Selain itu, Vigit Waluyo juga pernah menduduki sebagai Ketua PSSI Jatim. Tapi hanya sebentar, sebelum akhirnya digantikan La Nyalla Mattaliti.

Vigit Waluyo bisa dikatakan sebagai keluarga sepakbola. Kecintaan sepakbola Vigit juga diturunkan kepada anak perempuannya, Ayu Sartika Virianti.

Ayu Sartika Virianti pernah dipercaya sebagai manajer Deltras Sidoarjo pada 2009. Kala itu Deltras Sidoarjo yang berdiri setelah melebur dari nama Gelora Dewata yang pindah ke Sidoarjo.

Tidak hanya itu, Ayu Sartika Virianti juga merupakan istri dari Danilo Fernando. Mantan gelandang Persebaya Surabaya itu, saat ini  menempati posisi sebagai pencari bakat tim PSS Sleman.

Surya.co.id melansir laman Banjarmasinpos.co.id menyebutkan, Vigit Waluyo disebut dalam program Mata Najwa berjudul PSSI Bisa Apa, Rabu (28/11/2018) yang membahas tentang isu pengaturan skor di sepakbola Indonesia dan PSSI.

Nama Vigit Waluyo dikeluarkan oleh mantan runner pengaturan skor, Bambang Suryo dan Fakhri Husaini, mantan pelatih Timnas U-16 Indonesia yang juga diundang Najwa Shihab.

" Semua stakeholder sepak bola pasti tahu Vigit Waluyo," kata mantan Pelatih Timnas U-16, Fakhri Husaini.

"Saya sebutkan salah satu nama yang saya bilang Sontoloyo tadi itu Vigit Waluyo. Dia punya permasalahan di Kejaksaan juga. Vigit adalah pengelola Mojokerto Putera," tambah Bambang Suryo dikutip Surya.co.id dari Banjarmasinpos.co.id.

Tapi anggota Exco PSSI yang turut hadir, Gusti Randa mengaku tak mengenal Vigit Waluyo.

Hal ini yang membuat Bambang Suryo tertawa dan menyebut Gusti Randa sebagai orang baru di PSSI.

"Vigit Waluyo sudah ada di ranah ini sejak lama. Anda pasti orang baru," kata Bambang.

Bambang pun menantang Exco PSSI untuk memanggil Vigit Waluyo.

"Begini, saya kan mengurus federasi sepak bola. Lah, ini orangnya bicara mafia. Masalahnya kami tidak pernah mendapat report. Kalau hanya sontoloyo saja sebutnya, ya itu bisa hoax," timpal Gusti Randa, Exco PSSI.

Sejumlah narasumber hadir Manajer Madura FC, Januar Herwanto, Ketua Harian Aceh United Sa’adan Abidin, mantan Pelatih Timnas U-16, Fakhri Husaini, dan Mantan Runner Pengaturan Skor Bambang Suryo.

Salah satu yang dibahas adalah adanya dugaan pengaturan skor di laga Liga 2 2018 antara PSS Sleman dan Madura FC.

Manajer Madura FC, Januar Herwanto mengungkap pernah timnya diminta mengalah saat melawan PSS Sleman.

"Ada yang meminta agar Madura FC mengalah, nanti gantian PSS Sleman akan mengalah di Sumenep. Tapi saya tidak mau. Saya ditawari Rp 100 juta," Manajer Madura FC, Januar Herwanto.

"Exco seperti makelar. Kasian jabatan Exco kalau seperti ini. Exco PSSI itu bernama Hidayat," Manajer Madura FC, Januar Herwanto.

"Betapa mirisnya sepak bola kita, bila Exco PSSI menjadi makelar. Dia sudah memaksa untuk bertemu dengan saya, tapi saya tolak. Kemudian saya melapor melalui Sekretaris Komdis PSSI," tambahnya.

Anggota Exco PSSI yang dituding, Hidayat saat dihubungi lewat sambungan telepon menyanggah hal tersebut.

"Saya memang ada diskusi dengan manajemen Madura FC, tapi bukan Mas Januar," aku Hidayat melalui sambungan telpon.

"Saya tidak pungkiri saya pernah kontak Mas Januar, tapi itu diawal kompetisi. Percakapan itu juga permintaan manajemen Madura FC yang katanya bilang sering dirugikan klub lain. Saya siap bertanggung jawab," kata Hidayat, Exco PSSI.

Januar sempat menunjukkan bukti screenshot percakapan dengan Hidayat yang ada percakapan bernada 'ancaman'.

"Waktu saya ditawari 100 gak mau 150, Pak Dayat malah akan membeli pemain kami," kata Manajer Madura FC, Januar Herwanto.

Tapi hal tersebut disanggah lagi oleh Hidayat.

"Woooo... hati-hati mas kalimat saya bilang beli pemain. Jangan begitu, mana mungkin saya suruh mengalah. Hati saya itu di Madura FC," timpal Hidayat.

Hidayat mengatakan akan siap bertanggung jawab jika memang terbukti ikut dalam pengaturan skor.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved