Berita Entertainment
Atiqah Hasiholan Ungkap Kondisi Kejiwaan Ratna Sarumpaet, 'Setahun Berobat ke Psikiater'
Atiqah Hasiholan mengungkap fakta mengejutkan tentang kondisi sang ibu, Ratna Sarumpaet.
SURYA.CO.ID - Atiqah Hasiholan mengungkap fakta mengejutkan tentang kondisi sang ibu, Ratna Sarumpaet yang saat ini ditahan Polda Metro jaya karena kasus penyebaran berita bohong atau hoax.
Menurut Atiqah, Ratna Sarumpaet sudah satu tahun belakangan menjalani pengobatan ke psikiater.
"Selama setahun ini ibu saya melakukan pengobatan juga, psikiater ya, tekananya mungkin jauh lebih berasa, lebih drop," kata Atiqah saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (6/11/2018).
Atiqah meminta pihak kepolisian menghadirkan psikiater untuk ibunya yang saat ini ditahan di Polda Meteo Jaya.
"Ya rutin masih minum obat, kemarin juga sempat ada dokter juga ya dari kepolisian, untuk melihat kondisi ibu saya, kita juga waktu itu sempat minta psikiater juga ya datang meriksa ibu saya," ucap Atiqah.
Istri aktor Rio Dewanto itu menambahkan, saat ini Ratna sedang mengalami tekanan psikologis.
"Ya secara fisik, secara psikologis ibu saya benar-benar tertekan, benar-benar down," ujarnya.
Atiqah menuturkan, kondisi tersebut membuat ibunya tidak bisa makan.
Padahal istri aktor Rio Dewanto itu selalu membawakan makanan ketika mengunjungi ibunya.
"Masalah ibu saya ini enggak bisa makan, jadi setiap hari ya saya mikirin mau makannya apa, saya bawa kadang termakan kadang tidak termakan dan makan itu kan sumber energinya beliau," ucap Atiqah.
"Itu juga yang bikin dia semakin drop. Jadi memang konsen saya setiap hari bagaimana ibu saya bisa makan dulu deh supaya ada energinya," lanjutnya.

Ratna Sarumpaet ditetapkan sebagai tersangka karena diduga telah mengebarkan hoaks.
Ratna Sarumpaet mengaku kepada rekan-rekan politikus dan aktivisnya, bahwa ia telah menjadi korban pengeroyokan di Bandung dan membuat heboh publik.
Namun, beberapa hari kemudian Ratna menggelar konferensi pers dan mengaku telah berbohong.
Menurut Ratna, dia hanya menjadikan "pengeroyokan" itu alasan kepada anak-anaknya karena tak mau ketahuan melakukan operasi plastik.