Rumah Politik Jatim

60 Kader PKS Mojokerto Mundur, Ada yang Sudah Bergabung Sejak 1998

Kader utama DPD Partai Keadilan Sejahtera dikabarkan berbondong-bondong mengundurkan diri.

Penulis: Danendra Kusumawardana | Editor: Iksan Fauzi
ist
ilustrasi 

SURYA.co.id | MOJOKERTO - Kader utama DPD Partai Keadilan Sejahtera dikabarkan berbondong-bondong mengundurkan diri.

Total, ada 60 orang kader yang telah mengundurkan diri.

"60 orang kader yang mundur merupakan kader utama atau kader terbina. Sekitar separuhan yang mundur. Unsurnya terdiri dari pengurus harian, kecamatan, dan kader nonstruktural," kata mantan ketua Majelis Pertimbangan DPD PKS Mojokerto, Luqman Fanani, Kamis (25/10).

Baca: Protes, Cucu Bung Hatta Sebut Sandiaga Uno Asbun, juga Beberkan Perbedaan sang Kakek dengan Sandi

Baca: Cucu Bung Hatta Berang Kakeknya Disamakan dengan Sandiaga Uno oleh Dahnil Anzar

Baca: Diprotes Cucu Bung Hatta, Dahnil Anzar Klarifikasi Pernyataannya soal Mohammad Hatta

Luqman Fanani sendiri adalah salah satu kader yang memutuskan untuk mengundurkan diri.

Dia telah bergabung dengan PKS sejak awal mula berdiri pada tahun 1998.

Tentunya keputusan yang diambil Luqman Fanani bukan tanpa alasan.

Menurutnya banyak kebijakan dari pengurus yang tak sesuai AD/ART.

Misalnya, paksaan untuk menandatangi pakta integritas sebagai bukti loyalitas.

Baca: Fadli Zon Bikin Puisi Sontoloyo, Ruhut Sitompul Bela Jokowi

Baca: Ketua DPR, Bangsoet soal Politikus Sontoloyo : Saya juga Lakukan Itu jika Situasinya seperti Itu

"Saya secara resmi mengundurkan diri Sabtu (20/10) yang lalu. Kami memandang perjalanan partai semakin tak berpedoman AD/ART, kitab suci organisasi. ketika kami diminta taat melalui pakta integritas dan kami menandatangani. Sama saja kami menyetujui pelanggaran itu," paparnya.

Ia menambahkan, pakta integritas baru muncul setekah 20 tahun PKS berdiri.

Ia menilai, kemunculan pakta integritas didasari dengan adanya banyak kader yang tak taat.

"Selama 20 tahun di PKS baru muncul pakta integritas," jelasnya.

Sementara itu, Ketua DPD PKS Kabupaten Mojokerto Effendi Nugroho membenarkan atas pengunduran diri beberapa kader partai PKS.

"Kalau yang lain kami kurang tahu. Tujuh orang itu ada Ketua Kaderisasi, Dewan Pertimbangan sama pengurus tingkat kecamatan. Mereka mengajukan pengunduran diri secara bersamaan pada Sabtu (20/10)," katanya.

Menurut Effendi pakta integritas adalah hal wajar. Pakta integritas sendiri dibuat agar para kader loyal terhadap partainya.

Ia juga menyanggah bahwa Pakta integritas melanggar AD/RT sebab PKS memiliki majelis Syuro sebagai pusat kajian.

"Kalau memang ada pelanggaran AD/ART, harusnya disampaikan ke sana," terangnya.

Effendi menambahkan, dia tetap menghormati pilihan pengunduran diri yang telah diambil oleh para kader.

Untuk caleg tak ada yang mengundurkan diri.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved