Rumah Politik Jatim

Gaet Swing Voters, PDIP Jatim kampanyekan Nilai-nilai Pancasila dan Ajak Milenial Hindari Hoaks

"Kita menghindari cara-cara aliran sempit, idiom agamis dan politik aliran agar tidak menimbulkan bentrok," kata Logos.

Editor: Iksan Fauzi
ist/PDIP Jatim
Bambang Juwono, Wakil Ketua Fraksi PDIP di DPRD Jatim 

SURYA.co.id | SURABAYA - "Kita menghindari cara-cara aliran sempit, idiom agamis dan politik aliran agar tidak menimbulkan bentrok," kata Logos alias Bambang Juwono, politisi PDIP.

PDIP menjadi partai dengan elektabilitas tertinggi berdasar survei Litbang Kompas yang dirilis Selasa (23/10/2018).

PDIP berhasil mengungguli Parpol-parpol lain dengan elektabilitas mencapai 29.9 persen.

Baca: Sebagai Anak Surya Paloh, Prananda Malah Tolak Jadi Jurkam Jokowi-KH Maruf Amin. Ini Alasannya

Baca: Survei Litbang Kompas, 6 Parpol Terancam Tak Lolos Ambang Batas, Termasuk Partainya Tommy Suharto

Walaupun unggul di survei, Wakil Ketua Bidang Internal DPD PDIP Jatim, Bambang Juwono tidak akan mengendurkan semangat pemenangan dan akan membidik kelompok yang belum menentukan pilihan (swing voters).

"Suara-suara yang belum menentukan pilihan itu pasti ada dalam berbagai lembaga survei dan praktiknya memang begitu, itu yang akan menjadi titik garap kita secara politik," kata Logos, sapaan akrabnya, Rabu (24/10/2018).

Baca: Kaesang Dibuly Warganet, Ini Kata Jokowi

Baca: Ini Kesan Youtuber, Blogger dan Vloger usai Bertemu Prabowo Subianto. Ternyata Tidak Galak

Baca: Cerita Prabowo soal Fisik Tentara Indonesia Kalah dari Negara Lain dan Stunting di Indonesia

Logos mengatakan, PDIP akan memberikan sosialisasi dan pendidikan politik kepada masyarakat agar lebih peduli dengan politik.

"Karena dalam penggarapannya tidak bisa kita mencari satu per satu siapa orang yang masih bingung itu," lanjut Logos.

Dalam pendidikan politik tersebut, Logos akan mengkampanyekan nilai-nilai Pancasila, dan memberikan edukasi agar jangan mudah percaya dengan berita hoaks.

"Kita juga menghindari menggunakan cara-cara aliran yang sifatnya sempit terlebih lagi idiom agamis dan politik aliran untuk membangun sentimen publik yang kadang kala bisa menimbulkan bentrok," beber Wakil Ketua Komisi A DPRD Jatim ini.

Dari survei Litbang Kompas sendiri, kelompok yang belum menentukan pilihan (belum tahu/rahasia) masih relatif tinggi yaitu sebesar 20.4 persen.

Survei tersebut menggunakan metode wawancara tatap muka yang diselenggarakan pada tanggal 24 September sampai 5 Oktober 2018 yang melibatkan 1200 responden dengan margin error 2,8%. (Sofyan Arif Candra Sakti)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved