Gempa Bumi Palu
Korban Gempa dan Tsunami Palu Lahirkan 3 Bayi Kembar Beberapa Jam setelah Dievakuasi
Di tengah suasana duka yang menyelimuti korban gempa bumi dan tsunami di Kota Palu, kabar bahagia datang dari keluarha Zainal Abidin.
SURYA.CO.ID - Di tengah suasana duka yang menyelimuti korban gempa bumi dan tsunami di Kota Palu dan Donggala Sulawesi Tengah, kabar bahagia datang dari keluarha Zainal Abidin.
Istri Zainal, Atina melahirkan tiga bayi kembar beberapa jam setelah dievakuasi ke Makassar, Sulawesi Selatan.
Atina yang berprofesi sebagai bidan melahirkan di Rumah Sakit Daya,Jl Perintis Kemerdekaan Makassar, Senin (01/10/2018) Sekitar pukul 19.11 Wita, malamdalam operasi sesar.
Bayi yang dilahirkan ini dua diantaranya perempuan masing-masing dengan berat 2 kilogram dan 1,8 kilogram, dan seorang bayi laki-laki dengan berat 2 kilogram.
"Memang 10 hari sebelum gempa saya antar ke tempat praktek. Tanggal 30 katanya itu harus masuk," kata Abidin ditemui di Rumah Sakit Daya Makassar.
Tetapi sebelum tiba tanggal 30 , bencana gempa dan tsunami seketika melanda daerah itu pada 28 September dan menimbukan ribuan korban.

Pasangan Zainal dan Atina merupakan salah satu dari ratusan warga Palu yang dievakuasi ke Makassar.
Sebagian korban selamat dirawat di Rumah Sakit Wahidin Sudiro Husodo dan ada juga di penampungan Asrama Haji.
Mereka dievakuasi menggunakan pesawat Hercules milik TNI dari Bandara Mutiara Sis Al - Jufrie dan tiba di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar puku 14.15 Wita.
Bayi kembar saat ini saat ini disimpan di kotak penghangat dan dalam pengawasan pihak rumah sakit Daya, Makassar. "Masih tetap di sini sementara," katanya.
Seperti diketahui, gempa berkekuatan 7,4 SR telah mengguncang Kota Palu, Kabupaten Donggala dan sekitarnya, pada Jumat (28/9/2018) lalu.
Sesaat setelah gempa besar terjadi, menyusul bencana tsunami menyapu wilayah Palu, Donggala, serta Mamuju.
Bencana ini termasuk dahsyat mengingat hingga hari ini (2/10/2018), korban meninggal yang telah dievakuasi mencawai 925 jiwa, sementara ratusan orang lainnya menderita luka berat.
Ratusan korban lain juga belum bisa ditemukan karena tertimbun reruntuhan bangunan.
Lebih dari 50.000 jiwa telah mengungsi ke pengungsian yang tersebar di 109 titik.
Tak terbayang bagaimana kepanikan para warga setempat serta ketakutan anak-anak yang menjadi korban.
Komunikasi sempat sulit, akses jalan banyak yang rusak serta sistem trasportasi bermasalah semakin menghambat bala bantuan datang menuju lokasi.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Selamat Dari Gempa dan Tsunami di Palu, Ibu Ini Lahirkan Bayi Kembar Tiga