Persebaya

Kisah Arianti Pramaisella, Bonita Kecil yang Estafet Dukung Persebaya Secara Langsung

“Karena cinta ya selalu liat, apalagi waktu sekolah pas libur, itu wajib,” ujar Arianti Pramaisella, Senin (24/9/2018).

Penulis: Khairul Amin | Editor: Iksan Fauzi
IST
Bonita Arianti Pramaisella 

SURYA.co.id | SURABAYA – Mencintai Persebaya Surabaya bagi Arianti Pramaisella adalah panggilan hati. Bahkan sejak masih duduk dibangku kelas 2 SD, Bonita yang akrab disapa Lalak ini mulai suka dan selalu mengikuti laga Persebaya. Kala itu diceritakan Lalak dirinya masih menjadi Bonita layar kaca.

Namun, karena kecintaannya pada Persebaya, Bonita yang saat ini menempuh pendidikan di SMKN 8 Surabaya itu pernah memiliki pengalaman nekat kala masih duduk di bangku kelas 3 SD. Yaitu memberanikan diri melakukan estafet untuk menyaksikan laga Persebaya secara langsung di Stadion 10 November, Surabaya.

Meskipun jarak dari dirinya tinggal saat itu, Asrama Brimob, Demak, Perak, tidak terlalu jauh dengan stadion tempat Persebaya bermain, namun melakukan estafet di usianya yang masih 8 tahun menurutnya memiliki kesan tersendiri.

“Pernah nekat berangkat lihat Persebaya di Gelora 10 November pertama kalinya, waktu itu langsung di ajak estafet sama anak-anak di daerah rumah, asli awalnya gak berani dan deg-degan setengah mati, ya maklum masih bocah kan penakut,” ungkap Lalak sambil terseyum pada Surya, Senin (17/9/2018).

Sejak saat itu, Lalak mengaku kecanduan melihat Persebaya secara langsung ke stadion hingga sat ini, Bonita yang sekarang masih duduk dikelas X11 SMKN itu menybut selalu menonton pertandingan Persebaya saat laga kandang di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.

“Karena cinta ya selalu liat, apalagi waktu sekolah pas libur, itu wajib,” tegasnya.

Sementara itu, untuk Persebaya saat ini, utamanya dengan datangnya coach Djadjang Nurdjaman, dirinya berharap tim Bajul Ijo bisa terus berprestasi, utamanya setelah melihat tiga pertandingan tim Bajul Ijo, lalak yakin Rendi Irwan dkk bisa bangkit lebih berprestasi.

Utamanya adalah agar para punggawa Bajul Ijo bisa lekas beradaptasi dengan pelatih anyar tersebut dan bisa terus menampilkan permainan khas Surabaya yang dikenal ngeyel dan ngotot.

“Semoga pemain cepat bisa menyesuaikan dengan pelatih baru, selain itu terus bisa menampilkan permainan ngeyel dan ngotot,” tambahnya.

Meskipun diakuinya, saat laga perdana Djanur bersama Persebaya kala menjamu PS Tira di Stdion Gelora Bung Tomo, dirinya sedikit kecewa, namun setelah melihat dua permainan laga selanjutnya kala tandang ke markas Sriwijaya FC di Stadion Jakabaring, Minggu (16/9/2018), juga kala menjamu Mitra Kukar di GBT, Sabtu (22/9/2018) dimana menang dengan skor 4-1, Lalak yakin Bajul Ijo bangkit.

“Lawan PS Tira jujur saya kecewa, kurang greget, mungkin mereka sedang masa penyesuaian dengan pelatih baru. Tapi saat lawan Sriwijaya juga menjamu Mitra Kukar, saya merasa puas karena ada peningkatan permainan, semoga selanjutnya bisa menang saat tandang ke Arema,” terang anak kedua dari 3 bersaudara tersebut.

Walaupun dipastikan pada laga tandang ke markas Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Minggu (30/9/2018), Bonek tidak bisa hadir di Kanjuruhan, Malang, Lalak berharap Bonek tetap memberikan support dengan nonton bareng.

Lalak berharap tidak ada Bonek yang nekat datang ke Kanjuruhan agar tidak terjadi hal-hal yang dinginkan.

“Kita dukung Persebaya dari sini (Surabaya, red) dengan doa’ agar Persebaya dapat tiga poin, hadir nonton bareng bersama Bonek yang lain. Jangan sampai ada yang nekat datang ke Malang agar tidak terjadi lagi korban jiwa,” pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved