Sambang Kampung Kostituen
Kampoeng Ilmu Mengedukasi Warga Surabaya, Ada Bimbel Gratis dan Latihan Menari
Suasana terasa sejuk di lingkungan Kampoeng Ilmu yang berlokasi di Jl Semarang Surabaya, Senin (17/9/2018) siang.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Parmin
SURYA.co.id | SURABAYA - Suasana terasa sejuk di lingkungan Kampoeng Ilmu yang berlokasi di Jl Semarang Surabaya, Senin (17/9/2018) siang. Deretan pohon bambu dan pohon besar lainnya menjadikan Kampoeng Ilmu terlihat rindang.
Puluhan kendaraan roda dua dan empat keluar masuk di kampung dengan luasan ¼ hektare tersebut. Kampung yang terkenal dengan banyaknya penjual buku murah ini setiap hari tak pernah sepi pembeli.
Saat ini ada 84 stan atau kios buku di Kampoeng Ilmu. Mereka menyediakan hingga 20.000 lebih koleksi dan judul buku. Baik buku umum, politik, agama, psikologi, biografi, buku pelajaran jenjang SD, SMP, SMA, hingga buku untuk mahasiswa.
"Inilah kampung ikonik unik yang dimiliki Kota Surabaya. Tidak saja banyaknya kios buku yang melayani warga, tapi juga ada kegiatan latihan tari dan bimbel (bimbingan belajar) gratis untuk anak-anak," ucap Ketua DPRD Surabaya Ir Armuji yang menyempatkan mengunjungi Kampoeng Ilmu, Senin (17/9/2018) siang.
Kampoeng Ilmu di Jl Semarang ini terkenal sejak 2008 lalu saat para pedagang dipindahkan dari tempat jualan mereka sebelumnya di tepi jalan dekat Stasiun Pasar Turi.
Oleh Pemkot Surabaya, mereka dicarikan tempat tersentral di Jl Semarang. Saat ini ada 84 pedagang buku yang membuka kios buku di Kampoeng Ilmu. Mereka menempati lahan seluas sekitar 1/4 hektare. Para pedagang buku melayani pembeli mulai pukul 08.00 hingga 18.00 WIB.
Pantauan Surya.co.id, Senin (17/9/2018), banyak mahasiswa dan pelajar yang baru pulang dari kampus dan sekolah mampir ke Kampoeng Ilmu. Mereka senang karena hampir semua buku yang mereka cari ada.
Stan-stan atau kios buku itu berdiri mengelilingi lahan di dalam kampung penjual buku tersebut. Selain stan, lokasi Kempoeng Ilmu dilengkapi pendopo yang bisa digunakan untuk aktivitas penunjang lain.
Tampak banyak pengunjung duduk santai di pendopo tersebut. Ada yang membaca buku, ada pula yang ngobrol di bangunan yang sejuk itu.
Selain itu ada fasilitas yang memanjakan pengunjung. Cukup membayar parkir motor Rp 2.000 dan Rp 3.000 untuk mobil, mereka bisa mencari buku kualitas baik dengna harga murah. Buku kampus rata-rata seharga Rp 50.000.
"Saya merasa nyaman karena ada warung yang bisa untuk melepas lelah setelah keliling kios. Suasananya nyaman,"ucap Dewi, pengunjung Kampoeng Ilmu.
Bimbel Gratis
Pengelola Kampoeng Ilmu sekaligus Ketua Paguyuban Pedagang Kempoeng Ilmu, Budi Santoso, menuturkan bahwa keberadaan Kampoeng Ilmu ini terus diupayakan agar tidak sekadar tempat berkumpulnya pedagang buku.
Sebagai kampung ikonik, keberadaan kampung khusus itu harus mencerminkan predikat sebagai Kampoeng Ilmu. Atmosfer sebagai Kampoeng Ilmu harus kuat. Makanya setiap Sabtu dan Minggu di tempat itu masih aktif digunakan untuk belajar tari dan bimbingan belajar gratis.
"Banyak anak-anak sekitar sini yang tertarik belajar menari. Mereka ikut belajar menari tanpa dipungut biaya alias gratis. Kami yang mendatangkan guru tari dari kampus Tari dan Karawitan Surabaya," kata Budi.
Setiap Minggu pagi selalu digelar bimbel gratis. Tak hanya anak-anak para pedagang buku yang likut bimbel, namun anak-anak di luar pedagang juga banyak yang ikut. Mereka berasal dari kampung sekitar Kampoeng Ilmu.
Pengajar bimbel itu adalah para relawan mahasiswa. Mereka rela tak digaji demi mencerdaskan anak-anak usia belajar. Selama dua jam pada Minggu pagi, bimbel digelar di Kampoeng Ilmu.