Ekonomi Bisnis
Perusahaan Teknologi ABB Bidik Industri Mamin di Jatim untuk Hadapi Era Digitalisasi
tantangan bagi industri mamin di era digital ini antara lain volume produksi yang perlu diperbesar.

SURYA.co.id | SURABAYA - Perusahan teknologi ABB, yang selama ini dikenal banyak bekerjasama dengan PT PLN (Persero), mulai membidik industri makanan dan minuman (mamin) di Jawa Timur. Industri mamin ini dibidik untuk meningkatkan kemampuan mesin produksi maupun kemasan dengan teknologi yang sesuai dengan era digital saat ini.
Michel Burtin, Managing Director ABB di Indonesia, mengatakan industri mamin di Jatim cukup besar.
"Selama ini sudah banyak yang bekerjasama dengan kami. Nah untuk tahun ini, kami ingin tingkatkan dengan produk yang mampu mendukung industri 4.0, di mana industri yang memanfaatkan teknologi digital untuk membuat produksinya bisa berkelanjutan," jelas Michel disela kegiatan F and B customer day ABB di Surabaya, Rabu (5/9/2018).
Teknologi digital yang disampaikan ABB dalam pertemuan itu antara lain solusi untuk dapat melakukan proses produksi makanan dan minuman yang lebih baik.
Karena tantangan bagi industri mamin di era digital ini antara lain volume produksi yang perlu diperbesar. Sehingga mampu meningkatkan profit.
"Selain itu juga perubahan konsumen, serta penerapan peraturan perundangan untuk menjaga keamanan makanan," jelas Michel.
Saat ini sekitar 70 persen produk ABB sudah banyak terpasang di mesin-mesin robot industri yang ada di sektor mamin.
Sekitar 70 persen industri mamin di Jatim sudah memanfaatkan produk ABB pada sistim robotik mesin produksinya. Salah satu adalah PT Bogasari Flour Mills yang pabriknya berada di Surabaya.
"Pabrik ini menggunakan robot ABB dalam proses palet di fasilitas produksi. Manfaatnya bisa membuat proses produksi aman, lebih produktif dan efisien," tambah Timo Sipila, F & B (Food and Beverage) atau Mamin Segment Leader ABB Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, industri mamin pada 2017 menyumbang lebih dari 30 persen produk Domestik Bruto (PDB) di sektor nonmigas.
Industri ini mengalami pertumbuhan yang signifikan sebesar 9 persen pada tahun sebelumnya.
"Di tahun 2018 ini, penerapan industry 4.0 diharapkan mampu mendorong peningkatan kinerja dan daya saing industri mamin," ungkap Timo.
Sementara itu, terkait penerapan teknologi dalam industri mamin, bisa mendorong peningkatan kualitas produk, keamanan makanan dan pemanfaatan aset produksi secara efisien.
Dalam pameran tersebut ditampilkan produk berupa sistim kontrol, ABB Ability smart sensor pada motor tegangan rendah, wash down motor, produk pengukuran dan analisa, variable speed drives, robotik, dan berbagai produk elektrifikasi
-
APTI Berharap Perda Kawasan Tanpa Rokok di Surabaya Hanya Atur Perilaku Merokok Saja, Ini Alasannya
-
Tarif SMU Naik, Perusahaan Ekspedisi Barang TIKI Naikkan Harga Jasa Kiriman
-
PT TIKI Surabaya Perbanyak Pengiriman Barang Pakai Transportasi Darat, Begini Alasannya
-
Beli 80,64 Persen Kepemilikan Saham, Segini Uang yang Dibayarkan Semen Indonesia Akuisisi Holcim
-
Inflasi Kota Malang Januari 2019 Tertinggi di Jatim, BPS Sebut Faktor Ini yang Jadi Pemicu Utama