Lifestyle
23 Pelukis Perempuan Jatim akan Lelang Lukisan Tas Kasih, Hasilnya untuk Korban Bom Surabaya
Sebanyak 23 perempuan tengah menggoreskan kuasnya di atas totebag putih berbahan kanvas.

SURYA.co.id, SURABAYA – Sebanyak 23 perempuan tengah menggoreskan kuasnya di atas totebag putih berbahan kanvas.
Beberapa sempat kebingungan, karena cat akrilik yang mereka gunakan menjadi cepat kering akibat angin yang menderu-deru di Lt. 5 Pool Area Fairfield Hotel Surabaya, Sabtu (23/6/2018).
“Cat akrilik kan memang cepat kering, nah ini semakin mudah kering gara-gara angin, jadi kami harus cepat-cepat melukisnya,” tutur Avy (18) sambil melanjutkan lukisan doodle-nya, Sabtu (23/6/2018).
Avy adalah satu di antara pelukis perempuan yang turut dalam acara bertajuk ‘Tas Kasih’ ini.
‘Tas Kasih’ digelar para pelukis Jawa Timur untuk membantu korban bom di Surabaya.
“Totebag ini nantinya dilelang tanggal 3 Juli 2018 mulai dari harga Rp 50.000. Masing-masing pelukis kami minta membuat dua lukisan,” jelas Ida Fitri, koordinator ‘Tas Kasih’.
Sebanyak 23 pelukis perempuan ini tidak tergabung dalam suatu komunitas, namun mereka sudah akrab satu sama lain karena sering ikut pameran yang sama.
Ide melukis totebag ini datang dari diskusi mereka.
Pelukis tertua di antara mereka yakni Ien Suharsono (73), mengaku senang bisa ikut menyumbangkan kemampuannya dalam proyek amal ini.
Motif bunga dan kupu-kupu yang ia buat pun diharapkan bisa memberikan pesan kekuatan pada para korban, dan keindahan bagi pemakainya.
“Mereka itu kan orang-orang yang tidak bersalah, tidak mengira akan mengalami musibah seperti itu, kasihan keluarganya. Semoga mereka kuat, sabar dan lekas sembuh. Saya berharap hasil donasi ini sedikit-sedikit bisa membantu mereka,” tutur mantan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Surabaya ini.
Pada tanggal 3 Juli 2018 nanti, totebag akan dilelang bersamaan dengan lukisan yang sudah selesai dibuat para pelukis perempuan ini.
Tempat pelelangan rencananya sama dengan kegiatan ‘Tas Kasih’ ini, yakni Lt. 5 Fairfield Hotel.
“Kami benar-benar ingin open untuk teman-teman seniman yang ingin menunjukkan karyanya. Next time harapannya tidak hanya lukisan saja yang kami support, tapi kesenian lainnya. Kami juga sangat support kegiatan amal ini karena ini hal positif, dan kami ingin menunjukkan rasa solidaritas,” tutur Kus Andi, marketing communication Fairfield Hotel.
-
Bakso Boedjangan kembali Buka Cabang di Surabaya, Konsepnya Swalayan
-
Surabaya Fashion Parade 2019 Diharapkan Jadi Ajang Pelestarian Budaya
-
Surabaya Fashion Parade 2019 Ingin Desainer dan Model Lokal Tak Berkiblat ke Jakarta
-
Surabaya Fashion Parade 2019, 'FUSIONE' Siapkan Empat Tema Besar
-
Ulang Tahun Ke-4, SZ Model Management Peragakan Koleksi Muslim Sutra Makassar Karya Dhyani Prima