Berita Magetan
Korban Balita Kecelakaan Maut di Magetan Sempat Menangis Histeris Sebelum Berangkat
Yang enggan berangkat ke Sarangan tidak hanya orangtua saja. Bahkan Tania (4) korban meninggal, sebelum masuk bus terlihat menangis keras.

SURYA.co.id | MAGETAN - Kecelakaan bus di Magetan yang mengangkut warga Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren, Ngawi, Minggu (22/4/2018) bisa saja tidak terjadi. Ini lantaran tadinya banyak warga yang malas ikut berangkat rekreasi ke Sarangan tersebut.
Namun karena anak anak mereka merengek minta berangkat dan ingin tahu Sarangan, akhirnya orangtua dengan terpaksa mau menuruti dan ikut berangkat.
"Saya mau ikut berangkat sepertinya males, ogah ogahan. Itu juga banyak dirasakan warga peserta rekreasi lain. Tapi karena anak anak merengek pingin tahu Sarangan, akhirnya terpaksa mau," kata Matrais, salah seorang korban luka yang juga warga RT9/RW4 Desa Sidolaju, Widodaren, Ngawi yang ditemui Surya, seusai mendapat perawatan di Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSUD dr Sayidiman, Kabupaten Magetan.
Menurut Matrais, acara rekreasi ini pesertanya dari warga peserta Arisan Rukun Warga (RW) 4, Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi.
"Ini semua warga dari satu RW 4, hanya RT nya dari beberapa RT,"ujar Matrais.
Sebenarnya, yang enggan berangkat rekreasi ke Sarangan tidak hanya orangtua saja. Ada beberapa anak, termasuk Tania (4) korban meninggal, sebelum masuk bus terlihat menangis keras.
"Korban meninggal dunia Ipah dan Tania itu Ibu dan anak. Sedang korban meninggal lainnya Tamini betangkat sendiri," sambungnya.
Dalam kecelakaan itu, Matrais menderita luka tangan kanan dan kaki kanannya mendapat jahitan karena terkena pecahan kaca bus.
Sedang korban luka berat, dua orang dibolehkan pulang dan mendapat rawat jalan.
Seluruh korban luka ringan sebanyak 14 orang seluruhnya dibolehkan pulang setelah mendapat perawatan di IRD RSUD dr Sayidiman, Kabupaten Magetan.
Demikian juga dua orang dari tiga orang yang dinyatakan luka berat, dibolehkan pulang.
Sementara tiga orang korban meninggal Ipah, Tania (ibu dan anak) dan Tamini, jenazahnya setelah diidentifikasi, dimandikan, dan dipulangkan ke Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren, Ngawi, Minggu (22/4) sekitar pukul 14.00 WIB.
-
PMI Magetan Terancam Bangkrut, Hal Ini Penyebabnya
-
Jokowi Bagi Rahasia Sukses Usaha Mebeler Miliknya kepada Pengusaha Kecil Magetan, Begini Katanya
-
Polisi Patroli Pakai Perahu Boat di Telaga Sarangan Magetan, Aman dan Nyaman Disebut Hak Wisatawan
-
Sudah Punya 6 Anak, Jawara Beladiri di Magetan Tiduri Pelajar SMP Hingga Hamil 8 Bulan
-
Lansia Miskin Ini Tinggal di Rumah Bobrok Puluhan Tahun, 'Disambangi' Pemkab Magetan Tapi . . .