Persebaya Surabaya
Pasca Tragedi Berdarah di Solo, Bonek Gelar Rapat Intern di Surabaya
Rapat yang akan digelar di Surabaya ini nantinya akan diikuti berbagai elemen bonek baik dari dalam Kota Pahlawan maupun luar Surabaya.
Penulis: Dya Ayu | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id | SURABAYA - Usai tragedi berdarah di Solo yang menewaskan satu bonek asal Waru Sidoarjo, yakni Micko Pratama (17) dan beberapa bonek lainnya mengalami luka hingga kritis, Jumat (13/4/2018), para bonek akan menggelar rapat intern.
Disampaikan Hasan Tiro salah satu pentolan bonek di Surabaya, rapat intern ini dilakukan sebagai salah satu tindak lanjut dari kasus yang terjadi di Solo yang dialami Micko.
"Kami masih akan rapat intern bonek," kata Hasan Tiro pada SURYA.co.id, Minggu (15/4/2018).
Lebih lanjut, rapat yang akan digelar di Surabaya ini nantinya akan diikuti berbagai elemen bonek baik dari dalam Kota Pahlawan maupun luar Surabaya.
"Yang datang, perwakilan dari setiap elemen," jelasnya.
Usai Lihat Laga
Sebelumnya, seorang suporter Persebaya Surabaya, Bonek Mania, berinisial M (17) tewas saat terjadi bentrokan dengan warga di wilayah Solo, Sabtu (14/4/2018) dini hari.
Tak hanya M, satu Bonek lainnya dalam keadaan kritis dan menjalani perawatan di RSUD dr Moewardi Solo, sementara sembilan Bonek menjalani rawat jalan.
Kejadian berawal ketika rombongan bonek dalam perjalanan pulang dari Bantul, Yogyakarta, usai menyaksikan Persebaya Surabaya melawan PS Tira di Stadion Sultan Agung Bantul.
Rombongan Bonek itu melintasi wilayah Solo.
Kasubbag Hukum dan Humas RSUD dr Moewardi, Eko Haryati, membenarkan adanya sejumlah Bonek yang mendapatkan perawatan di RS tersebut.
Eko mengungkapkan total Bonek masuk ke RS ada 12 orang. Dua di antaranya dalam kondisi kritis.
"Kemudian satu meninggal, delapan lainnya rawat jalan. Satu orang pasien pulang dengan kemauan sendiri dan satu lagi masih kritis dan masih di RS," ujarnya, Sabtu pagi.
Ia menjelaskan, pihaknya telah menghubungi pihak keluarga. Pihak keluarga korban sudah dalam perjalanan menuju RS.
Disinggung lebih jauh terkait sebab meninggal, Eko mengaku tak dapat menjelaskan secara detail luka yang diderita M.