Berita Madiun
Istri Masinis KA Sancaka yang Bertabrakan di Ngawi Diangkat Jadi Karyawan PT KAI
Nama Mustofa akan dikenang dengan membuat semacam prasasti yang akan diletakan di Stasiun Madiun
Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Cak Sur
SURYA.co.id | MADIUN - Pemakaman Mustofa (29) masinis KA Sancaka yang meninggal saat terjadi kecelakaan di km 215+8 antara stasiun Kedungbanteng - Walikukun, Desa Sambirejo, Kecamatan Mantingan, Ngawi, Jumat (6/4/2018) malam, berlangsung mengharukan.
Mustofa dimakamkan di tempat pemakaman umum di Dusun Wates Desa Sumber Bening, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, tepat di samping rumahnya, Sabtu (7/4/2018) siang sekitat pukul 14.00 WIB.
Ratusan pegawai KAI Daop 7 yang ikut mengantar almarhum hingga liang lahat, tak mampu menahan kesedihan atas kepergian rekan kerja mereka.
Beberapa pegawai bahkan tak kuat menahan air mata.
Baca: Update Kecelakaan Kereta Sancaka, Polisi Tetapkan Satu Tersangka, Ini Identitas dan Pengakuannya
Baca: Jokowi Bergaya Bak Dilan Saat Kendarai Motor, Jaket Denimnya Punya Desain Unik! Lihat Videonya
Baca: Heboh Bayi Bernama Persib Satu Sembilan Tiga Tiga, Sang Ayah Berencana Mengubah dengan Nama Baru ini
Duka mendalam juga tampak dirasakan istri almarhum Dian Kartika Sari Utami (27). Ibu satu anak ini tampak lebih tegar usai suaminya disholatkan.
Sambil menggendong putrinya, Aulil Fatimah Az Zahra (4), menuju pemakaman, Dian tampak berdoa dengan mata berkaca-kaca. Sementara itu, putrinya yang masih tak polos, tidak mengetahui ayahnya telah pergi untuk selamanya.
Direktur Utama PT KAI, Edy Sukomoro juga tampak hadir dalam acara pemakaman. Edy memimpin langsung upacara pemakaman yang dilakukan di rumah almarhum.
Ditemui usai pemakaman, Edy mengatakan atas jasa almarhum yang gugur dalam tugasnya, PT KAI memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada almarhum. PT KAI juga mengangkat istri almarhum sebagai karyawan PT KAI.
"Saya dan direksi sudah memutuskan istrinya akan diproses menjadi pegawai kereta api langsung. Jadi hubungan PT KAI dengan keluarga ini tidak terputus," katanya.
Tidak hanya itu saja, nama Mustofa akan dikenang dengan membuat semacam prasasti yang akan diletakan di Stasiun Madiun. Dengan demikian jasa Mustofa selama mengabdi di PT KAI akan selalu dikenang.
"Mustofa sudah kami anggap sebagai pahlawan di kalangan keluarga besar kereta api. Kami akan membuat semacam prasasti yang akan diletakan di Stasiun Madiun bagi saudara Mustofa," katanya.
Ayah almarhum, Sadino (58) mengaku berterimakasih kepada Pt KAI yang telah memberikan perhatian kepada keluarganya. Ia sudah iklhas dan merelakan putra ketiganya.