Lifestyle
Lagu Via Valen ‘Sayang’ bikin Tamu Peringatan Ulang Tahun Kaisar Jepang Bergoyang
Lagu ‘Sayang’ yang dipopulerkan oleh pedangdut Via Valen ternyata tak cuma dikenal penikmat musik Tanah Air.
Penulis: Achmad Pramudito | Editor: Parmin
SURYA.co.id | SURABAYA - Lagu ‘Sayang’ Bikin Tamu Peringatan Ulang Tahun Kaisar Jepang Bergoyang
Lagu ‘Sayang’ yang dipopulerkan oleh pedangdut Via Valen ternyata tak cuma dikenal penikmat
musik Tanah Air. Lagu karya Anton Obama itu juga akrab di telinga warga Jepang.
Terbukti ketika komposisi yang cenderung ngebit itu disajikan di tengah acara peringatan ulang
tahun ke-84 Kaisar Jepang Akihito yang diselenggarakan di Ballroom Hotel JW Marriott
Surabaya, Kamis (14/12/2017) malam, banyak undangan yang merespons hangat lagu tersebut, tak
terkecuali warga Jepang yang tinggal di Surabaya.
Mereka mengikuti gerakan musisi Yamaha Musik Orchestra yang bergoyang sembari memainkan alat musik masing-masing.
Lagu ‘Sayang’ ini disuguhkan musisi Yamaha Musik Orchestra secara medley setelah sebelumnya mereka membawakan lagu Jepang ‘Kiroro Mirae’.
Lagu ‘Sayang’ ini memang sempat jadi kontroversi, sebab lagu yang bikin nama Via Valen kian melejit itu mirip dan konon juga dikabarkan plagiat dari lagu ‘Kiroro Mirae’ yang dirilis tahun 1998 dan baru diunggah di akun YouTube sekitar tahun 2004.
Selain lagu ‘Kiroro Mirae’ yang dimedley dengan lagu ‘Sayang’, musisi Yamaha Musik
Orchestra yang mengenakan baju seragam warna putih itu menyajikan dua komposisi lain yang
biasa dilantunkan oleh AKB48. Dua lagu itu adalah Kimi wa Melody, dan Flying Get.
Acara peringatan ulang tahun Kaisar Jepang kali ini juga spesial lantaran pihak Konsulat
Jenderal Jepang di Surabaya mengumumkan nama pemenang lomba logo bertema ‘60 Tahun
Indonesia-Jepang’.
Dan yang jadi juara adalah Krisna Setyo Wiratama yang masih murid kelas 3 SMAN 2 Ngawi.
“Aku sama sekali nggak menyangka bakal menang. Sebab peserta lainnya banyak yang jauh
lebih profesional dari aku,” ujarnya kepada Surya.co.id
Krisna mengaku selama ini dia sering ikut lomba desain poster, dan sering pula meraih predikat
juara.
“Tapi biasanya hanya Juara 2 atau Juara 3. Baru kali ini Juara 1, dan level lombanya pun
internasional,” ungkapnya riang.
Krisna memang patut bangga sebab untuk memenangka lomba itu dia harus menyisihkan
sekitar 468 peserta dari Indonesia maupun Jepang.
“Logo itu saya buat dengan menggabungkan dua negara di angka 60. Di angka 6 saya buat seperti bendera Indonesia, sedang bendera Jepang muncul di angka 0. Di logo itu juga ada perpaduan bunga Sakura dan wayang, sebagai perpaduan dua budaya,” beber Krisna.
Dalam kesempatan itu, Masaki Tani, Konsul Jenderal Jepang di Surabaya menyatakan, tahun
2018 Indonesia dan Jepang memeringati hubungan diplomatik yang sudah berjalan selama 60
tahun.
Khusus di Surabaya, peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Jepang itu dimeriahkan dengan sederet acara yang digelar di Grand City pada 23-28 Januari 2018.