Enam Santri Tewas di Bekas Tambang di Gresik, Polisi Akan Periksa Kades
Penyelidikan terhadap insiden tewasnya 6 santri Mambaus Sholihin di Gresik dilimpahkan ke Polres Gresik. Selanjutnya, polisi akan memeriksa kades.

SURYA.co.id | GRESIK - Polres Gresik akan memanggil sejumlah saksi yang diduga terkait dengan insiden meninggalnya enam santri di kawasan bekas tambang di Desa Suci, Kecamatan Manyar, Gresik, beberapa waktu lalu.
Satu dari sejumlah saksi itu adalah kepala desa Suci.
Kapolres Gresik, AKBP Boro Windu Danandito mengatakan bahwa upaya memanggil pihak-pihak terkait terus akan dilakukan.
"Kita masih berusaha untuk mengetahui status tanah itu. Secara bertahap nanti bisa dilihat siapa yang bertanggung jawab," kata Kapolres Boro Windu saat di Kantor Pemkab Gresik, Minggu (28/5/2017).
Sejak musibah meninggalnya lima santri Pondok Pesantren Mambaus Sholihin pada Kamis (18/5/2017) di danau bekas tambang Desa Suci Kecamatan Manyar sudah enam saksi yang dimintai keterangan.
Sementara, Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Adam Purbantoro mengatakan bahwa penyelidikan terhadap insiden ini telah dilimpahkan dari Polsek Manyar ke Polres Gresik.
"Selanjutnya kami akan gelar lagi di Polres setelah memanggil pihak Kepala Desa," kata Adam.
Baca: BREAKING NEWS - Outbond di Bekas Galian Tambang, Enam Santri Gresik Pulang Tak Bernyawa
-
Sulap Lahan Bekas Tambang Pasir Jadi Eko Wisata Mangrove, Pria Tuban Dapat Sederet Penghargaan
-
Di Tuban, Ada Bekas Tambang Kapur yang akan 'Disulap' Jadi Resto
-
Malam Rabu Wekasan, Ajang Silaturahmi sekaligus Menyucikan Diri bagi Warga Desa Suci Gresik
-
Jalan Desa di Gresik ini Rusak Parah, Warga Enggan Wadul Pejabat ternyata ini Alasannya
-
Bahaya, Masih Banyak Kubangan Bekas Tambang di Gresik