Berita Release
Industri Semen Jadi Incaran Investor Asing, DPR Minta Negara Melindungi, ini Bentuknya
"JANGAN sampai semen asing menguasai pasar kita," kata Azam Azman melalui keteran pers yang diterima Surya.co.id, Minggu (27/11/2016).

SURYA.co.id | GRESIK - Industri semen di Indonesia sedang menjadi incaran investor asing. Dengan alasan itu, Komisi VI DPR RI berharap agar pabrik-pabrik semen milik BUMN yang merupakan aset negara harus dilindungi dan didukung.
Demikian dikatakan Azam Azman Natawijaya, ketua tim kunjungan Komisi VI DPR RI dalam berkunjung kerja ke pabrik semen milik PT Semen Indonesia (SI) di Rembang dan pabrik di Tuban.
"Jangan sampai semen asing menguasai pasar kita," kata Azam Azman melalui keteran pers yang diterima Surya.co.id, Minggu (27/11/2016).
Sebagai gambaran, sekarang ini BUMN Semen hanya menguasai 36 persen kapasitas industri semen di Indonesia. Sementara perusahaan swasta dan asing menguasai 64 persen.
Semen Indonesia memiliki total kapasitas hanya 34 persen dengan market share sebesar 42,44 persen.
"Sebagai langkah kongkret dukungan kepada pabrik semen, Komisi VI akan menyampaikan kepada presiden melalui rapat kerja agar pembangunan pabrik Semen Indonesia di Rembang bisa terus berjalan," ungkapnya.
Untuk meningkatkan kapasitas produksinya, PT SI melalui anak usahanya PT Semen Gresik sedang sibuk membangun pabrik di Rembang. Namun, proses pembangunan itu sedang terkendala beberapa hal, termasuk masalah hukum.
"Semen Indonesia hanya butuh memperbarui izin lingkungan untuk melanjutkan pembangunan pabrik di Rembang. Serta, menjalin komunikasi dan pendekatan kepada beberapa pihak”, terangnya.
Kunjungan kerja ke pabrik semen tersebut sebagai tindak lanjut atas hasil putusan yang dikeluarkan Mahkamah Agung (MA) terkait izin pabrik Semen Indonesia di Rembang beberapa waktu yang lalu.
Aggota Komisi VI, Abdul Wahid, yang juga ikut dalam kunjungan ini menyampaikan bahwa pihaknya akan mendukung dan mengawal proses pembangunan pabrik tersebut.
"Kami sepakat dengan Gubernur, Kapolda dan Pangdam untuk mengawal agar pembangunan pabrik ini terus berjalan,” ujarnya.
-
DSC Kembali Digelar, Pendaftaran sampai 1 Oktober 2018, Hadirkan Helmy Yahya sebagai Juri
-
Selama Ramadan dan Lebaran Kinerja PT Holchim Turun 10 Persen, ternyata ini Pemicunya
-
Kontrak Sumur Tua hampir Habis, Pertamina - Pemkab Bojonegoro kembali Berunding, ini Hasilnya
-
Table Talk: Bertemunya Para Pelaku Wisata dalam Satu Meja, selanjutnya ini yang Mereka Lakukan
-
Satori Group Hadirkan Gedung Perkantoran Bernilai Invetasi Rp 400 Miliar di Surabaya