Berita Surabaya

Banyak Lahan Hijau Berubah Bangunan, Pemerintah akan Kaji Ulang Tata Ruang Pemukiman Rawan Bencana

Sofyan menambahkan, banyak lahan saat ini dijadikan perumahan dan pabrik, padahal tempat tersebut merupakan daerah tanggapan air dan kawasan hijau.

Penulis: Rizki Mahardi | Editor: Parmin
surya/ahmad zaimul haq
SERTIFIKATKAN SURABAYA - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil (dua kiri) ditemani Walikota Surabaya Tri Rismaharini dalan Program Sertifikatkan Surabaya di Balai Pertemuan RW 02 Kelurahan Made, Surabaya, Senin (26/9/2016). 

SURYA.co.id l SURABAYA - Maraknya bencana alam di Indonesia, membuat Kementerian Agraria dan Tata Ruang akan mengkaji ulang tentang pola tata letak ruang tempat tinggal warga di tanah yang rawan erupsi, longsor, dan banjir.

Menteri Agraria dan Tata Ruang, Sofyan Jalil mengatakan, pemerintah akan mengkaji ulang tentang tata ruang rumah permukiman warga yang rawan bencana alam.

"Berkaca dari banjir yang ada di Garut lalu, pemerintah nantinya akan mengkaji tata ruang pemukiman warga. Dan nantinya akan menentukan tanah mana saja yang berhak dihuni warga dan tanah mana saja yang tidak berhak digunakan untuk pemukiman waga atau tanah rawan bencana," ujarnya saat diwawancarai Surya.co.id di acara "Program Sertifikatkan Surabaya", Senin (26/9/2016).

Sofyan menambahkan, banyak lahan saat ini dijadikan perumahan dan pabrik, padahal tempat tersebut merupakan daerah tanggapan air dan kawasan hijau.

"Yah sesegera mungkin nantinya akan kami rapatkan tentang hal ini, pastinya kami juga butuh dukungan dari jajaran pemerintah daerah dan beberapa instansi terkait untuk menanggulangi bersama - sama serta menata kembali ruang kota, agar tidak terjadi bencana alam kembali," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved