Ramadan 2015
YDSF Santuni Rp 1,5 Miliar untuk 3.000 Guru Ngaji se-Jatim
SURABAYA - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa ikut prihati pada sedikitnya gaji guru ngaji yang hanya Rp 100 ribu/bulan.

SURYA.co.id | SURABAYA - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa ikut prihati pada sedikitnya gaji guru ngaji yang hanya Rp 100 ribu/bulan.
“Saya sangat sedih kalau ada guru ngaji yang hanya digaji Rp 100 ribu. Padahal banyak orangtua yang bisa memasukkan anaknya ke sekolah musik dengan biaya yang sangat mahal,” ujar Khofifah di JX International Expo, Surabaya, Minggu (5/7/2015) sore.
Khofifah saat itu menghadiri pembagian tunjangan hari raya oleh YDSF (Yayasan Dana Sosial Al Falah) sebesar Rp 1,5 miliar kepada 3.000 guru ngaji di seluruh Jawa Timur.
Menurut dia, tunjangan guru nagaji seharusnya menjadi perhatian pemerintah kota setempat.
Seharusnya, kata dia, ada anggaran dari APBD (anggaran pendapatan dan belanja daerah) untuk para guru ngaji karena mudah terlacak identitasnya.
Menurutnya, yang tak kalah penting adalah peran serta public private partner, yakni swasta berperan untuk ikut memikirkan nasib para guru ngaji ini.
“Oleh karena itu, pembagian THR yang dilakukan Yayasan Dana Sosial Al Falah ini harus terus dikembangkan dan diapresiasi,” ungkapnya.
Dikatakan Khofifah, peran guru ngaji ke depan sangat penting. Sehingga jasa mereka dalam mengajarkan Alquran kepada siswa-siswinya harus diapresiasi.
“Ke depan guru mengaji ini bukan sekadar mengajarkan membaca Alquran, tapi sudah harus dalam tahapan memahami untuk kemudian mengamalkannya,” jelasnya.
YDSF sudah lima kali ini memberikan THR (tunjangan hari raya) kepada para guru ngaji di Jawa Timur.
Untuk tahun ini, YSDF menyediakan RP 1,5 miliar dana dari donaturnya untuk diberikan kepada 3.000 guru ngaji dari 80 taman pendidikan Alquran.
Menurut Penanggung Jawab kegiatan ini, Choirul Anwar, THR ini diberikan dengan melihat kondisi gaji yang diterima guru ngaji yang sangat minim.
“Dengan santunan ini, diharapkan bisa membantu kebutuhan para guru sekaligus bentuk apresiasi pada tugas mereka yang mengajarkan Alquran,” ungkapnya.
Ainul Mafulah salah seorang guru ngaji dari SMP Darul Ulum Surabaya mengaku senang bisa mendapatkan THR di bulan Ramadan ini. “Alhamdulillah. Lumayan buat tambahan persiapan lebaran. Apalagi ini THR pertama yang saya terima,” tuturnya.