Mencuri Resep Seni Mbak Windry
berguru pada penulis Windry Ramadhina sunggu mengasyikkan, banyak resep seni yang bisa dicuri darinya... #25TahunSURYA
Oleh : MN LUKMANUL KHAKIM
Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Malang
Jangan jadi buruh seni. Berkarya itu harus dari hati dengan tetap menonjolkan karakter diri, maka karya kita akan hidup. Ingat, setiap karya punya penikmat sendiri.
ITU pesan Mbak Windry Ramadhina saat membuka workshop nasional Menulis Novel, pada 19 Oktober 2014 di aula A3 Universitas Negeri Malang (UM) kolaborasi GagasMedia goes to campus dan UKM penulis UM.
Mbak Windry mengulas berbagai pertanyaan tentang dunia penerbitan novel yang selalu bikin penasaran peserta yang tak lain para pecinta buku dari Malang, Surabaya, bahkan Bali. Mereka menimba ilmu seni dari Mbak Windry, penulis produktif lewat novel Orange, Metropolis, Memori, London, Montase dan Interlude ini pernah dinominasikan dalam ajang sastra bergengsi, Kusala Sastra Khatulistiwa.
Pertanyaan macam, buku yang sedang laris saat ini, dilontarkan peserta. Buku yang laris adalah buku yang mampu menyeimbangkan sisi kreatif dan ekspresi. Menulis itu adalah permainan ekspresi dan kreativitas mengolah kata. Saat ini banyak beredar buku tentang Korea dan inpirasi berbasis kisah nyata.
Tapi pada dasarnya tren selalu berubah. Sebagai penulis akan capek kalau hanya mengikuti tren tapi justru membunuh ekspresi. Berhentilah menulis cerita yang kita kira akan disukai semua orang karena itu tak menjamin buku akan laris. Kadang tren juga tak sesuai dengan kepribadian penulis, sehingga proses berkarya justru membuat tersiksa.
Menjadi diri sendiri, be yourself, jujur pada diri sendiri dengan menggunakan sudut pandang dan menyuarakan pikiran sendiri menjadi modal dasar penulis. Setiap manusia punya sudut pandang berbeda-dalam melihat sesuatu. Semua ide itu klise dan tak ada yang baru. Nah, cara memandang ide itulah yang baru. Dengan memasukkan keperibadian dalam memandang sesuatu, akan membuat karya berkarakter, membranding karya sendiri.
Menulis adalah seni mencintai, artinya tulislah segala hal yang disukai dan cintailah hal yang sudah ditulis. Menulis juga seni berharap dan mengungkap rahasia. Dengan menulis menyampaikan harapan dan rahasia hidup kepada pembaca. Harapan-harapan yang baik tentu akan menginspirasi pembaca dan mampu mengubah mereka ke arah yang lebih baik. Inilah arti buku laris yang sebenarnya.
Resep seni lain Mbak Windry adalah komitmen dan konsisten. Mbak Windry rutin berkarya setiap pagi karena suasana pagi yang tenang dan sejuk membuat pikirannya selalu segar dalam memunculkan ide-ide baru.