Susul Hotel, Kafe-Resto Ancang-ancang Naikkan Harga
Susul Hotel, Kafe-Resto Ancang-ancang Naikkan Harga
Penulis: Dyan Rekohadi | Editor: Parmin
Lonjakan harga yang bersamaan di awal tahun ini sudah membuat pengelola kaafe dan restoran menetapkaan harga penyesuaian. Tapi dalam waktu singkat, mereka juga sudah mulai ancang-ancang untuk kembali menaikkan harga produk.
Ketua Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) Jatim, Tjahjo Haryono mengakui jika kondisi saat ini sangat sulit. Para pengusaha bersiap melakukan penyesuaian harga lagi karena biaya produksi masih tinggi karena naiknya beberapa komoditas.
Tapi di sisi lain para pengusaha juga perlu perttimbaangan matang mengingat penyesuaian harga baru dilakukan di bulan Februari.
"Kami sudah membicarakan hal ini dan keputusan ada kenaikan hargaa lagi atau tidak kemungkinan diputuskan dalam pertemuan Rabu besok," ujar Tjahjo.
Ia menjelaskan, rencana penyesuaian harga kembali belum tentu diterapkan bulan ini.
"Faktor pembagi perhitungan harga sebenarnya tidak terlalu banyak, kalaupun naik, sedikit dan kalaupun tidak naik masih bisa bertahan. Lagi pula kalaau naik lagi, kasian teman-teman yang baru buat daftar harga menu baru sekarang sudah haarus ganti lagi," terang Tjahjo.
Apkrindo paada bulan Februari telah sepakat menerapkan harga baru di Februari 2013. Penerapan harga baru itu saangat dipengaruhi oleh faktor kenaikan UMK, service charge, harga daging dan gas. Penyesuaian harga bulaan lalu mencapai 10 persen hingga 15 persen dari harga awal.
Sedangkan rencana kenaikan harga di bulan ini banyak dipengaruhi kenaikan harga komoditas seperti cabe dan bawang merah.
Managing Director Boga Group, Steven Johnsons Tjan mengatakan, pihaknya memilih bertahan dan belum melaakukan penyesuaian harga meski tertekan kenaikan biaya.
Ia memilih mempertahankan harga produk mengingat kondisi di awal tahun sangat lesu.
"Dalam kondisi seperti ini harus hati-hati, belum tentu menaikkan harga jadi solusi," ujar Steven.
Pengelola Eat and Eat dan sembilan brand tempat makan ini memilih melakukan efisiensi dan mengoptimalkaan stok untuk mengatasi biaya tinggi.
Sedangkan untuk menggaet pelanggan, pprogram undian berhadiah mobil mini cooper menjadi salah satu strategi yang bisa meninggkatkan jumlah kunjjungan pelanggan.
"Kami cukup percaya diri dengan kondisi ini, tahun ini memang sulit, jadi kalau kami bisa tumbuh 15 persen saja sudah bersyukur," ujar pria yang juga menjabat sebbagai wakil ketua Apkrindo Jatim ini.