Jamsostek Incar Tenaga Kerja Informal
PT Jamsostek (persero) menargetkan peningkatan kepesertaan tenaga kerja dari sektor informal.
Penulis: Tutug | Editor: Tri Dayaning Reviati

surya/tutug pamorkaton
Dirut PT Jamsostek H Hotbonar Sinaga mencoba loket pelayanan di kantor cabang Madura yang baru diresmikan, Rabu (4/7/2012).
SURYA Online, BANGKALAN - Seiring dengan penerapan kebiajakn baru pemerintah di bidang jaminan sosial, PT Jamsostek (persero) menargetkan peningkatan kepesertaan tenaga kerja dari sektor informal.
"Kalau dilihat jumlah tenaga kerja dari sektor informal baru sekitar satu juta orang yang ikut Jamsostek. Padahal dipeerkirakan di seluruh Indonesia ada sekitar 80 juta tenaga kerja dari sektor ini.masih jauh panggang dari api," ujar Dirut PT Jamsostek H Hotbonar Sinaga, menjelang peresmian kantor cabang Madura di Bangkalan, Rabu (4/7/2012).
Hal itu dapat dipahami karena sebagian besar tenaga kerja informal tidak bernaung di bawah perusahaan atau lembaga resmi. Untuk merangkul mereka memang tidak mudah. "Tetapi itu bisa kita lakukan melalui beberapa strategi. Misalnya, masuk ke asosiasi, koperasi, dan bekerjasama dengan PT Pos untuk menambah jaringan pelayanan," tambah Sinaga.
Dia tidak menyebutkan berapa target yang bakal dicapai PT Jamsostek. "Nggak usah 100 persen-lah. Paling tidak pasti ada peningkatan," ujarnya lagi.
Terpenting sebenarnya, peran serta pemerintah daerah. Dia mencontohkan, Pemkab Purwakarta, Jawa Barat yang menganggarkan iuran jaminan sosial untuk tenaga kerja informal di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Kebijakan baru pemerintah di bidang jaminan sosial akan menempatkan PT Jamsostek sebagai Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) bidang ketenagakerjaan dan PT (Persero) Askes sebagai BPJS bidang pelayanan kesehatan. Kebijakan ini sepenuhnya akan dilaksanakan mulai 2015. Karena itu, semua janinan sosial ketenagakerjaan akan ditangani PT Jamsostek, yang meliputi jaminan kecelakaan kerja, hari tua, kematian, dan pensiun.
Di wilayah VI, yang meliputi Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara, peserta Jamsostek meliputi 2.318 perusahaan atau baru 54,03 persen. Sedang jumlah tenaga kerja peserta mencapai 212.459 orang atau 65,10 persen.
Untuk meningkatkan jumlah kepesertaan, PT Jamsostek menambah kantor pelayanan, di antaranya dengan membuka kantor cabang baru atau membangun gedung sendiri untuk kantor yang masih menyewa.
Kantor PT Jamsostek cabang Madura yang diresmikan adalah kantor ke 74, menempati gedung milik sendiri. Di seluruh Indonesia, PT Jamsostek memilik 121 kantor cabang. Namun baru 74 kantor yang telah memiliki kantor sendiri, sebagian sisanya masih menyewa.
Berita Terkait